Senin 31 Jul 2023 23:51 WIB

ASEAN-BAC Puji Kemajuan Industri Kesehatan China

China berada di garis depan inovasi bioteknologi, genomik, dan bioengineering.

Bendera Merah Putih berkibar di depan pintu utama Istana Kota Terlarang, Beijing, China, Selasa (26/7/2022).
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Bendera Merah Putih berkibar di depan pintu utama Istana Kota Terlarang, Beijing, China, Selasa (26/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) menyampaikan, pada dekade terakhir, Tiongkok telah menjadi sumber utama inovasi ilmu hayati, yang mana Tiongkok unggul dalam mengembangkan produk baru dan versi hemat biaya dari produk-produk kompleks. Perusahaan-perusahaan bidang kesehatan China mengembangkan teknologi baru yang inovatif, efektif, dan hemat biaya, khususnya biologi dan vaksinasi untuk membantu mempercepat transformasi kesehatan di Indonesia.    

"China berada di garis depan inovasi bioteknologi, genomik, dan bioengineering yang akan mendorong pengelolaan kesehatan di masa depan. Inovasi Tiongkok menghadirkan harapan bagi negara-negara berkembang," kata Wakil Ketua ASEAN-BAC Bernardino Vega melalui keterangan tulis dilansir Antara, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Indonesia dan China secara bersama-sama dapat memfasilitasi terciptanya pasar yang menarik untuk hasil inovasi terbaru, termasuk produk ilmu hayati (life sciences).

Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, harus diakui hambatan terbesar arus masuk investasi Tiongkok ke Indonesia saat ini adalah persoalan regulasi. "Kami berharap akan ada kesepakatan terkait regulasi dan pengurangan hambatan untuk membuka pasar bagi produk-produk inovasi Tiongkok di Indonesia," kata Arsjad.

Ia juga melakukan kunjungan secara terpisah di Chengdu, Tiongkok, pada 27-29 Juli 2023. Di Chengdu, Arsjad mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bisnis dengan Kamar Dagang Indonesia di Tiongkok (Inacham) dan beberapa pengusaha Tiongkok lainnya.

Pertemuan difokuskan untuk mengundang investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia, terutama mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement