Selasa 01 Aug 2023 06:30 WIB

Hari Keenam, Delapan Penambang Emas Banyumas Masih Terjebak Lubang Galian

Kedelapan penambang emas hilang sejak Selasa (25/7/2023) lalu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Tim SAR gabungan disemprot disinfektan usai melakukan proses evakuasi delapan penambang yang terjebak di dalam lubang galian tambang emas, di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (31/07/2023). Pada hari ke enam proses evakuasi, tim SAR gabungan terkendala debit air di dalam lubang galian tambang emas yang kembali naik meski telah dilakukan upaya pengurasan dengan menggunakan 37 pompa secara bergantian pada 26 lubang tambang.
Foto: Antara/Idhad Zakaria
Tim SAR gabungan disemprot disinfektan usai melakukan proses evakuasi delapan penambang yang terjebak di dalam lubang galian tambang emas, di Desa Pancurendang, Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (31/07/2023). Pada hari ke enam proses evakuasi, tim SAR gabungan terkendala debit air di dalam lubang galian tambang emas yang kembali naik meski telah dilakukan upaya pengurasan dengan menggunakan 37 pompa secara bergantian pada 26 lubang tambang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS – Perkembangan Operasi SAR hari keenam terhadap delapan penambang emas yang terjebak di lubang galian kawasan pertambangan Desa Pancurendang Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah masih belum membuahkan hasil. Kedelapan penambang emas tersebut hilang sejak Selasa (25/7/2023) lalu.

Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Basarnas Cilacap Priyo Prayudha Utama menjelaskan bahwa terdapat kendala yang menyebabkan operasi SAR masih belum membuahkan hasil.

Baca Juga

"Operasi SAR hari keenam ini kami masih belum berhasil mengeluarkan saudara-saudara yang terjebak di lubang galian. Adapun kendala yang Tim SAR Gabungan alami yaitu debit air yang masuk ke dalam lubang galian semakin besar," ujar Priyo, Senin (31/7/2023).

Sebelumnya dikabarkan permukaan air turun hingga 14 meter dari bibir lubang galian. Akan tetapi hari ini, air kembali naik menjadi 12 meter. Ini berarti terdapat kenaikan muka air setinggi 2 meter. 

Adapun alut yang dikerahkan hingga hari keenam operasi SAR ini di antaranya pompa air, alat deteksi pencarian seperti xaver, scan sonar, live detector, alat-alat mauntainnering, SCBA, dan alat selam. Alat-alat tersebut disiapkan jika ada kemungkinan yang bisa dilakukan apabila bisa memasuki lubang galian tersebut.

”Rencana operasi hari ke 7, kita masih akan mengevaluasi dari hasil kegiatan Operasi SAR hari ini bersama dengan pihak-pihak terkait dalam Operasi SAR," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement