Selasa 01 Aug 2023 07:29 WIB

Mengapa Larangan Istri Pertontonkan Aurat Erat dengan Kerusakan Rumah Tangga? 

Istri dilarang umbar aurat kepada orang yang bukan mahram

Rep: Muhyiddin / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi suami istri menikah. Istri dilarang umbar aurat kepada orang yang bukan mahram
Foto: antarafoto
Ilustrasi suami istri menikah. Istri dilarang umbar aurat kepada orang yang bukan mahram

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Kunci keberlangsungan atau kelanggengan dalam rumah tangga merupakan hal yang kompleks dan melibatkan banyak aspek. 

Ada beberapa kunci yang penting untuk menjaga keberlangsungan hubungan dalam rumah tangga. Di antaranya, seorang istri harus selalu menjaga aurat.

Baca Juga

Ulama dan cendikiawan ternama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi menjelaskan, kebahagiaan dan kelanggengan rumah tangga dalam hidup ini bergantung pada adanya rasa saling percaya di antara suami-istri, serta adanya rasa hormat yang layak dan cinta yang tulus di antara keduanya.

“Sementara mempertontonkan aurat tentu saja merusak kepercayaan, penghormatan, dan kecintaan di antara mereka,” jelas Nursi dikutip dari karyanya yang berjudul Al-Lama'at terbitan Risalah Nurs halaman 375.

Sebab, lanjut dia, sembilan dari sepuluh perempuan yang menampakkan aurat itu akan menjumpai para pria yang lebih tampan dibanding suami mereka. Sementara, hanya satu orang yang melihat pria yang kalah ganteng dari suaminya sekaligus tidak ia senangi.

Menurut Nursi, hal yang sama terjadi pada kaum pria. Hanya satu dari dua puluh orang dari mereka yang melihat perempuan yang kalah cantik dari istrinya. Sementara yang lain melihat para perempuan yang lebih cantik dibanding istri mereka.

“Kondisi ini sangat berpotensi untuk membangkitkan hasrat kotor di dalam jiwa, selain bisa melenyapkan kecintaan yang tulus dan penghormatan yang ada,” kata Nursi.

Hal itu karena secara fitrah, manusia tidak akan mempunyai pikiran kotor terhadap mahram, saudara perempuan misalnya, karena wajah mahram memunculkan rasa kasih sayang dan kecintaan yang bersumber dari adanya hubungan kekeluargaan.

Nursi mengatakan, perasaan mulia itu tentu akan membendung keinginan syahwat. Hanya saja, memperlihatkan bagian tubuh yang tidak boleh dilihat bagi mahram pun, seperti betis, bisa membangkitkan hasrat kotor orang-orang yang berkepribadian buruk.

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Dia menuturkan, wajah mahram menyadarkan akan adanya hubungan kekerabatan dan status kemahraman yang berbeda dengan orang lain. 

Tetapi, menyingkap bagian-bagian tubuh yang terlarang seperti betis adalah sama saja berbahaya, baik bagi mahram ataupun bukan.

Sebab, tambah Nursi, dalam betis tidak ada tanda pembeda yang memberitahukan kemahram-an, sehingga bisa menyebabkan selera pandangan hewani mahram yang bermartabat rendah bergejolak.

“Pandangan seperti ini tentu saja merupakan bentuk kejatuhan martabat manusia yang membuat kita merinding,” jelas Nursi.   

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement