REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman merencanakan akan membuat empat Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST). DPRD Sleman mendorong agar dua TPST bisa diselesaikan tahun ini.
"Dua harus selesai di tahun ini, dan dua selesai di 2024, dan itu harga mati. Harus karena memang persoalan ini sangat penting dan urgen," kata Ketua Komisi C DPRD Sleman, Rahayu Widi Nuryani, ditemui di TPST Tamanmartani, Senin (31/7/2023).
Komisi C DPRD Sleman juga mendorong agar lima TPS Sementara bisa dibangun secepat mungkin. Hal tersebut mengingat TPS Sementara Tamanmartani hanya bisa menampung 50 ton per harinya.
"Padahal di Sleman per harinya bisa 300 ton," ucapnya.
Desakan serupa juga disampaikan Sekretaris Komisi C DPRD Sleman, Sodiqul Qiyar. Sodiqul berharap kekurangan TPST bisa selesai di 2024 mendatang.
"Kami menginstrusikan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk bisa menambah TPST tiga tempat lagi (selain TPST Tamanmartani) sehingga permasalahan sampah 300 ton per hari akan bisa terselesaikan dengan baik," kata Sodiqul.
Anggota Komisi C DPRD Sleman, Susilo Nugroho berharap persoalan sampah di Sleman bisa teratasi dengan baik. Sejumlah upaya akan dilakukan untuk menangani sampah termasuk kembali melakukan negosiasi dengan sekber Kertamantul.
"Agar nanti bisa bernego ulang dengan sekber kartamantul untuk TPST Piyungan masih ada alokasi untuk Sleman," ungkapnya.