Selasa 01 Aug 2023 08:25 WIB

Sri Mulyani Soroti Masih Tingginya Laju Inflasi di 16 Provinsi

Inflasi di 16 provinsi masih berada di atas level nasional.

Rep: Novita Intan/ Red: Ahmad Fikri Noor
 Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Foto: AP Photo/Jose Luis Magana
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyoroti masih tingginya harga barang beberapa wilayah Indonesia, seperti Bangka Belitung, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, serta Papua. Tercatat, per Juni 2023 inflasi nasional sebesar 3,52 persen. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, inflasi di 16 provinsi masih berada di atas level nasional. 

"Kita sekarang masih punya pekerjaan rumah antardaerah dinamika harga itu masih cukup tinggi. Kita lihat beberapa daerah yang sekarang masih menunjukkan peningkatan mohon diperhatikan, Bangka Belitung, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Barat," ujarnya saat webinar, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Sri Mulyani menjelaskan, tingginya harga di beberapa daerah itu disebabkan adanya gangguan pasokan yang dipengaruhi El Nino.

"Faktornya tidak hanya distribusi suplai karena adanya produksi yang terganggu, karena adanya pasokan. Tapi karena sekarang akan ada masalah iklim yaitu El Nino. Jadi mohon semuanya sangat berhati-hati," jelasnya.

Sri Mulyani juga menyebut inflasi yang masih sangat tinggi utamanya terjadi di kawasan Timur. Hal itu dipengaruhi oleh tarif angkutan. Tercatat, inflasi Maluku sebesar 6,1 persen, Maluku Utara sebesar 5,4 persen, Sulawesi Utara sebesar 5,3 persen, Jawa Timur sebesar 4,6 persen, NTT sebesar 4,6 persen, Sulawesi Selatan sebesar 4,4 persen, Papua Barat 4,3 persen, Kalimantan Selatan sebesar 4,3 persen, Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 4,2 persen, Papua sebesar 4,1 persen, dan Kalimantan Barat sebesar 4,1 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement