Selasa 01 Aug 2023 09:23 WIB

Dapat Dana Keistimewaan, TPS Go-SARI Bantul akan Bentuk Bank Sampah

Nantinya TPS Go-SARI juga membuka tabungan sampah anorganik.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Proses memilah sampah di TPS Go-Sari, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul.
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Proses memilah sampah di TPS Go-Sari, Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Di tengah masa darurat sampah, (TPS) Go-SARI milik Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, DIY, akan menggencarkan edukasi dan sosialisasi pemilahan sampah ke masyarakat. Sosialisasi dan edukasi ini menggunakan Dana Keistimewaan DI Yogyakarta sebesar Rp 1,6 miliar.

Ulu-ulu Bagian Pembangunan Kalurahan Guwosari, Umarwanto menjelaskan, dana tersebut digunakan untuk pengadaan sarana dan prasarana seperti membangun hanggar, membeli alat-alat pengolahan, kendaraan pengangkut sampah, hingga edukasi dan sosialisasi untuk bank sampah.

"Dari dana tersebut kami bangun hanggar dan membeli sarpras. Rencananya kami juga akan melakukan ToT (training of trainers) untuk sosialisasi dan edukasi ke 15 padukuhan," ungkap Umarwanto kepada Republika.

Ia menjelaskan, pembangunan hanggar tersebut telah berjalan selama tiga bulan dan ditargetkan selesai pada pertengahan Agustus ini. Sementara itu, training of trainers ditujukan untuk 11 pekerja pemilah sampah di TPS milik Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) Guwosari tersebut.  

Menurut Umarwanto, hal ini perlu dilakukan mengingat TPS Piyungan ditutup selama 1,5 bulan ke depan dan diprediksi permintaan pengambilan sampah akan meningkat. Apalagi, proses pemilahan sampah merupakan bagian yang memerlukan tenaga kerja banyak.

"Dengan alokasi dana keistimewaan kita juga akan edukasi sampah dari rumah. Harapannya beban pilah tidak di sini lagi," ujarnya.

Sekarang ini dengan penambahan jumlah pekerja menjadi 11 orang, TPS Go-Sari mulai setelah Lebaran tahun ini bisa zero waste atau dapat mengolah sampahnya sendiri hingga habis. Sebelumnya mereka masih menyetorkan sampah ke Piyungan.

Kepala Unit Layanan Sampah BUMKal Guwosari, Muhammad Nur Muntaha menambahkan, kegiatan edukasi dan sosialisasi rencananya diadakan pada 21 Agustus mendatang.

Melalui kegiatan ini, nantinya TPS Go-SARI membuka tabungan sampah anorganik, sehingga masyarakat akan lebih bersemangat memilah sampahnya. Sedangkan sampah organik, tetap mereka tampung untuk diolah menjadi kompos dan budi daya maggot.

"Dari sosialisasi kita kasih pengetahuan pilah sampah kemudian kita tawarkan win win solution bagaimana sampah diselesaikan, yaitu dengan menabung sampah. Rencananya dimulai 1 September," kata Muntaha.

Selain sosialisasi ke padukuhan, pihaknya juga akan membuka edukasi pemilahan sampah secara langsung di tempat. Fasilitas tersebut diperuntukkan bagi masyarakat yang sudah berlangganan pengambilan sampah di sana.

"Dengan edukasi dan melihat langsung proses pemilahan sampah, diharapkan masyarakat akan mau memilah sampahnya sendiri," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement