Selasa 01 Aug 2023 09:37 WIB

Diabetesi, Haruskah Berhenti Konsumsi Karbohidrat?

Karbohidrat juga sangat memengaruhi kadar gula darah yang ada di dalam tubuh.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Natalia Endah Hapsari
Jika Anda memiliki diabetes, dimana terjadi peningkatan kadar gula darah yang tinggi di dalam darah, konsumsi karbohidrat berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan/ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Jika Anda memiliki diabetes, dimana terjadi peningkatan kadar gula darah yang tinggi di dalam darah, konsumsi karbohidrat berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Karbohidrat adalah salah satu zat yang berperan penting dalam proses pembentukan energi yang Anda gunakan untuk kegiatan sehari-hari. Zat ini banyak ditemukan pada makanan pokok, seperti nasi, jagung, kentang, ubi-ubian, mi, dan makanan-makanan manis.

Namun, di balik manfaatnya tersebut, karbohidrat juga sangat memengaruhi kadar gula darah yang ada di dalam tubuh. Jika Anda memiliki diabetes, di mana terjadi peningkatan kadar gula darah yang tinggi di dalam darah, konsumsi karbohidrat berlebih dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung koroner, penyakit ginjal, kerusakan saraf, hingga infeksi jaringan seperti infeksi di kaki. 

Baca Juga

"Oleh karena itu, orang dengan diabetes (diabetisi) harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi agar kadar gula yang ada di dalam tubuh tidak meningkat," ujar Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital Bekasi, dr Melisa Diah Puspitasari, SpPD dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (1/8/2023).

Dokter Melisa mengatakan kadar gula darah sebenarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari tingkat stres, istirahat, hingga kesehatan Anda. Namun, tidak dapat dimungkiri jika makanan adalah salah satu faktor terbesar yang akan memengaruhi kadar gula darah Anda. 

Hal ini bisa terjadi karena hasil akhir pemecahan karbohidrat dalam tubuh adalah berupa gula atau glukosa. Glukosa akan masuk ke dalam peredaran darah ke seluruh sel-sel tubuh. 

Ia mengatakan diabetisi memiliki kondisi dimana tubuh tidak dapat memasukkan gula ke dalam sel-sel tubuh karena gangguan pada insulin. Insulin diproduksi oleh pankreas dan membantu masuknya glukosa dari darah ke sel-sel tubuh. Tanpa insulin atau bila insulin ada namun tidak bekerja optimal, glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel.

"Bila diabetisi mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan maka kadar gula darah akan semakin tinggi. Bila kondisi tersebut dibiarkan, akan muncul berbagai macam masalah kesehatan," ujarnya.

Lalu apakah diabetesi tetap bisa mengonsumsi karbohidrat?

Menurut dia, meski banyaknya asumsi berkeliaran mengenai diabetes, diabetisi tetap masih diperbolehkan untuk mengonsumsi karbohidrat. Namun, takaran dalam sekali penyajian makanan harus dibatasi. 

Takaran karbohidrat sebaiknya disesuaikan dengan kondisi pada setiap diabetisi. "Untuk mencegah gula darah meningkat, Anda mungkin dianjurkan untuk membatasi konsumsi karbohidrat hingga 10, 15, hingga 25 gram per penyajian," ujarnya. 

Namun, untuk mengetahui pasti, Anda bisa mengonsultasikan diet Anda dengan dokter atau ahli nutrisi di rumah sakit, terutama jika Anda mengidap diabetes melitus tipe 1, yang mengharuskan Anda untuk mengonsumsi insulin secara rutin.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement