Selasa 01 Aug 2023 09:46 WIB

IHSG Dibuka Melemah Tertekan Penurunan di Sektor Konsumer Siklikal

Penurunan sektor konsumer siklikal lebih dari satu persen memberatkan laju IHSG.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Foto: Republika/Prayogi.
Karyawan mengamati pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada perdagangan hari pertama Agustus 2023. IHSG dibuka terkoreksi ke level 6.931,07 setelah ditutup menguat 0,45 persen pada perdagangan sebelumnya.

Penurunan pada sektor konsumer siklikal yang mencapai di atas satu persen menjadi faktor pemberat laju IHSG pagi ini. INDF dan ICBP masuk daftar saham paling boncos atau top loser dengan penurunan lebih dari dua persen. Selain itu, sektor kesehatan juga terpangkas hingga lebih dari dua persen.

Baca Juga

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih mengatakan pasar saham akan mendapat pengaruh dari sejumlah sentimen hari ini. "IHSG diperkirakan akan bergerak variatif direntang 6.900-6.945," kata Ratih, Selasa (1/8/2023).

Dari dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, penyediaan infrastruktur pengisian baterai untuk kendaraan listrik telah melampaui target. Sampai dengan Juni 2023, telah terbangun 2.188 unit yang terdiri dari 842 unit charging station maupun instalasi listrik pribadi, dan 1.346 unit swap battery. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024, Pemerintah merencanakan target infrastruktur pengisian listrik yang terdiri dari charging station, swap battery maupun instalasi listrik pribadi sebanyak 1.558 unit di 2024.

Dari mancanegara, pertumbuhan kredit perumahan di Australia secara bulanan turun menjadi 0,20 persen pada Juni 2023 dari 0,30 persen pada Mei 2023. Dari Asia, penjualan ritel di Jepang tumbuh 5,9 persen (yoy) pada Juni 2023, sedikit meningkat dari bulan Mei 2023 sebesar 5,8 persen (yoy) dan sesuai dengan konsensus.

Ini adalah ekspansi perdagangan ritel selama 16 bulan beruntun karena pemulihan ekonomi akibat pandemi terutama di sektor konsumsi. Namun, secara bulanan penjualan ritel turun 0,4 persen pada Juni 2023 dari kenaikan 1,4 persen di Mei 2023.

Sementara itu, penyaluran kredit perbankan di Singapura meningkat menjadi 799,3 miliar dolar Singapura pada Juni 2023, naik dari 798,8 miliar dolar Singapura pada bulan sebelumnya, menjadikan penyaluran kredit terbesar sejak Februari 2023.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement