REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Depok dan Hiswana Migas memastikan stok elpiji tiga kilogram (kg) di agen dan pangkalan yang tersebar di wilayah Depok aman. Hingga kini, kelangkaan gas elpiji tiga kg tidak terjadi di Kota Depok.
"Dari hasil pemantauan ke agen dan pangkalan hari ini, ketersediaan elpiji tiga kilogram aman. Kota Depok tidak terjadi kelangkaan atau hilang dari peredaran seperti di daerah lain," kata Kepala Disdagin Kota Depok, Dudi Mi'raz Imaduddin, seusai mendatangi agen dan pangkalan gas di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, dikutip Selasa (1/8/2023).
Meskipun ada isu kelangkaan gas elpiji tiga kg di banyak daerah, Dudi melanjutkan, para agen di Kota Depok tetap rutin mendistribusikan gas elpiji ke 1.100 pangkalan di 11 kecamatan. Karena pasokan lancar, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dengan adanya kabar kelangkaan tersebut.
"Masyarakat diimbau jangan punic buying karena di beberapa tempat di Depok stoknya sudah tersedia banyak dan cukup. Dari Pertamina juga terus melakukan pemantauan ke Depok," kata Dudi.
Ketua Hiswana Migas Kota Depok, Ahmad Badri mengatakan, setiap bulannya Depok mendapatkan alokasi sebanyak dua juta tabung melon dari PT Pertamina. Jumlah tersebut, menurut dia, sangat mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dia menjelaskan, jutaan tabung elpiji tiga kg didistribusikan ke masyarakat melalui 40 agen dengan total 1.100 pangkalan di 11 kecamatan dan 63 kelurahan. Harga setiap tabung juga masih tetap Rp 19 ribu dan tidak boleh melebihi harga eceran tertinggi (HET).
"Dengan dua juta tabung ini saya rasa sangat cukup sesuai dengan jumlah penduduk Depok," ujar Badri.