Selasa 01 Aug 2023 12:29 WIB

AS akan Berpartisipasi dalam Pembicaraan Damai Ukraina di Arab Saudi

Pertemuan di Saudi akan mirip dengan pembicaraan di Kopenhagen pada Juni lalu.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Bendera nasional Ukraina dan Rusia (ilustrasi). Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirim perwakilan untuk berpartisipasi dalam pertemuan tentang situasi Ukraina yang digelar Arab Saudi.
Foto: AP/Sergei Kholodilin/BelTA
Bendera nasional Ukraina dan Rusia (ilustrasi). Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirim perwakilan untuk berpartisipasi dalam pertemuan tentang situasi Ukraina yang digelar Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan mengirim perwakilan untuk berpartisipasi dalam pertemuan tentang situasi Ukraina yang digelar Arab Saudi. Topik terkait rencana perdamaian disebut bakal turut dibahas dalam konferensi.

“Saya dapat mengonfirmasi akan ada pejabat Pemerintah AS (dalam pertemuan tentang Ukraina di Arab Saudi). Namun, saya belum bisa mengumumkan siapa pejabat yang akan datang,” ujar Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller, Senin (31/7/2023).

Baca Juga

Pada Sabtu (29/7/2023) pekan lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi akan mengundang negara-negara Barat, Ukraina, dan negara-negara berkembang utama untuk menghadiri konferensi guna membahas tentang situasi terkait konflik Rusia-Ukraina. Rencana perdamaian Ukraina disebut bakal turut didiskusikan.

Menurut Wall Street Journal, pertemuan itu akan digelar di Jeddah pada 5-6 Agustus 2023. Pada Ahad (31/7/2023) lalu, Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak mengonfirmasi laporan Wall Street Journal. Dia mengatakan Arab Saudi memang akan menjadi tuan rumah pembicaraan tentang situasi di Ukraina.

"Kami sedang mempersiapkan pertemuan penasihat keamanan nasional berikutnya mengenai implementasi Formula Perdamaian Ukraina, yang akan segera berlangsung di Arab Saudi," ujar Yermak lewat akun Twitter-nya.

Dia mengatakan, pertemuan di Saudi akan mirip dengan pembicaraan yang berlangsung di Kopenhagen pada Juni lalu. “Kami sekarang bekerja keras untuk melibatkan sebanyak mungkin mitra baik dari Barat maupun Global Selatan dalam negosiasi di Arab Saudi. Terima kasih banyak kepada tuan rumah dan rekan penyelenggara atas komitmen mereka,” katanya.

Terkait Formula Perdamaian Ukraina yang berisi 10 poin mendasar, Yermak mengatakan, implementasi formula tersebut akan memastikan perdamaian bagi negaranya. Selain itu Yermak menilai penerapan formula itu juga menciptakan mekanisme untuk melawan konflik dunia pada masa mendatang.

“Kami sangat yakin bahwa rencana perdamaian Ukraina harus diambil sebagai dasar, karena perang sedang terjadi di tanah kami,” katanya.

Menurut Yermak 10 poin Formula Perdamaian Ukraina dibahas secara individu dan kelompok dengan perwakilan lebih dari 50 negara hampir setiap pekan. Pada Ahad lalu, Yermak, lewat aplikasi perpesanan Telegram menyampaikan, Ukraina akan memulai konsultasi dengan AS pekan ini untuk memberikan jaminan keamanan bagi Kiev sambil menunggu penyelesaian proses bergabung dengan NATO. Pembicaraan tersebut merupakan tindak lanjut dari janji yang dikeluarkan oleh kelompok G-7 setelah KTT NATO yang digelar di Vilnius, Lithuania, Juli lalu.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement