REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki akan mengerahkan upaya maksimal untuk melawan Islamofobia dan kejahatan rasial. Turki akan melakukan advokasi dan secara aktif memantau penerapannya di negara-negara yang kerap terjadi kejahatan rasial anti-Islam.
“Turki akan membagikan advokasi tentang masalah ini dengan anggota (Organisasi Kerja sama Islam) OKI dan organisasi lain seperti OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa), Majelis Parlemen Dewan Eropa, dan Komisi Eropa untuk melawan rasisme dan intoleransi,” ujar pernyataan Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, dilaporkan Anadolu Agency, Senin (31/7/2023).
OKI juga menyerukan penunjukan utusan khusus untuk memerangi Islamofobia dengan memanfaatkan sumber daya organisasi saat ini. Anggota OKI juga mengajukan permintaan kepada PBB untuk menunjuk pelapor khusus dengan tujuan mengatasi Islamofobia.
Selama pertemuan luar biasa OKI, sebagian besar anggota menekankan pentingnya menjangkau negara-negara Barat dan badan-badan internasional, terutama di Eropa, untuk memantau situasi dengan cermat. Langkah ini dilakukan setelah terjadi penodaan terhasap Alquran secara berulang di Swedia dan Denmark.
OKI juga menyambut baik inisiasi Kuwait untuk membagikan 100.000 eksemplar kitab suci Alquran, di Swedia yang telah diterjemahkan dalam bahasa lokal. OKI menyerukan negara-negara anggota untuk mengambil tindakan tegas kepada negara yang mengizinkan penistaan terhadap kitab suci.