REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- LSPR Institut dan Komunitas Binokular menyelenggarakan acara Lintas: Literasi Tanpa Batas pada Ahad (30/7/2023) di Salihara Art Center, Pasar Minggu, Jakarta. Acara digelar dalam rangka mengatasi tantangan dan meningkatkan literasi tingkat lanjut dalam seni dan sastra di Indonesia dengan mengusung kampanye #LebihDariSekedarBaca.
Acara Lintas: Literasi Tanpa Batas menyajikan tiga rangkaian acara menarik, diantaranya bertajuk Bino Talks, Bino Book Date, dan RRS (Raga Rasa Swara). Dosen Community Development, Mary Lemona, menyampaikan tujuan diadakannya mata kuliah Community Development adalah agar mahasiswa LSPR Institute dapat mengimplementasikan hasil dari apa yang dipelajari untuk ikut serta dalam menyelesaikan masalah sosial yang ada.
Hal ini juga sejalan dengan isu yg diangkat yaitu literasi yang sesuai dengan SDG’s poin ke-4, yaitu Quality Education. Gina Sinaga, Puteri Indonesia Intelegensia 1 yang merupakan salah satu pembicara pada Bino Talks menyampaikan literasi tidak sekadar membaca dan menulis, tetapi juga memahami konteks, kemudian meresapi dan mengambil perspektifnya sendiri.
Desvita Tria, Co-Founder Komunitas Binokular menyampaikan dalam sambutannya Komunitas Binokular memiliki tiga poin yang diupayakan pada setiap acara, yaitu eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi dimana ketiga poin ini diterapkan pada acara Lintas. Adapun Bino Book Date yang merupakan acara dengan konsep speed dating yang menjadi suatu hal baru dan unik dengan menggunakan buku sebagai landasan topik untuk bertukar pikiran.
Salah satu partisipan Bino Book Date, April menyampaikan acaranya Lintas merupakan acara yang seru dan sangat terbuka bagi semua orang yang datang untuk menjadi ruang mengekspresikan diri dan bisa sharing dan ekspresiin diri sendiri serta sangat terbuka untuk menjadi ruang ekspresi.
Selanjutnya terdapat Raga Rasa Swara, yaitu acara open mic yang menampilkan karya seni dan sastra orisinil dari peserta. Erik Setiawan, salah satu performer rapper Raga Rasa Swara yang menampilkan karyanya berupa musik hiphop dengan judul lagu Unity in Diversity menjelaskan bahwa lagu ini diciptakan sebagai bentuk keresahannya mengenai demokrasi negara Indonesia.
Selain itu, Erik menyampaikan Raga Rasa Swara merupakan acara yang sangat menarik karena dapat menjadi wadah bagi anak muda untuk menampilkan dan mengekspresikan hasil karya seni mereka. Bahkan Erik tidak menyangka bahwa banyak musisi dan orang kreatif di sekitarnya.
Acara Lintas: Literasi Tanpa Bata diharapkan dapat menjadikan komunitas Binokular sebagai wadah bagi anak muda Indonesia untuk menyalurkan dan mengekspresikan kreativitas melalui literasi tingkat lanjut dalam seni dan sastra.