REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif meminta semua pihak tidak mengganggu kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar. Kepemimpinan Airlangga di Golkar sempat diganggu sejumlah pihak dengan isu musyawarah nasional luar biasa (munaslub).
Namun, seluruh DPD tingkat I Partai Golkar bersepakat untuk tetap solid di bawah kepemimpinan Airlangga dan menolak munaslub. Samsul menilai kinerja Airlangga sebagai Menko Perekonomian sangat bermanfaat untuk ekonomi ummat.
Menurutnya, apa yang dilakukan Airlangga dalam kemajuan ekonomi umat dapat diteruskan atau dikerjasamakan dengan kementerian lain. Tujuannya, program yang bagus untuk ekonomi umat ini tetap dilanjutkan.
“Menurut saya positif, beliau turun ke pesantren, mudah-mudahan ini tidak hanya sekadar program sesaat tapi ditindaklanjuti. Ke depanya apa yang sudah dilakukan Pak Menko (Airlangga) itu, dapat dikerjasamakan antarkementerian, misalnya dengan PMK, ada koordinasi. Sama-sama menteri koordinator,” kata Samsul dalam keterangan, Selasa (1/8/2023).
Samsul mengakui selama ini Airlangga memiliki kepedulian terhadap pesantren. Menurutnya, hal tersebut positif lantaran kemandirian pesantren dalam bidang ekonomi sangat penting.
“Beliau (Airlangga Hartarto) juga punya respek terhadap bidang ekonomi terutama Dengan pesantren. Memang beliau melihat bahwa pesantren yang jumlahnya tidak kurang dari 24 ribu itu, ini kan juga mendapat perhatian dalam bidang ekonomi, terutama kemandirian pesantren,” ujar dia.
Samsul Ma'arif mengingatkan, agar semua pihak berhenti mengganggu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto melalui isu-isu munaslub Partai Golkar. Ia berharap para elite politik harus dapat memberikan contoh dalam beroganisasi.
“Siapapun pemimpin bangsa ini harus memberikan contoh yang terbaik, termasuk dalam berorganisasi. Tidak akan bisa menghormati organisasi jika tidak dimulai dari dirinya sendiri. Itu urusan ganti mengganti bukan urusan kami. Tapi hanya berpesan pada seluruh komponen bangsa ini dan pemimpin bangsa ini, bijaksanalah,” kata dia.
Samsul juga mengajak para elite politik untuk memperhatikan kepentingan bangsa yang lebih besar. Ia mengingatkan pada elite politik soal pentingnya saling belajar dan menghargai proses berorganisasi secara baik.
“Harus belajar menghargai proses organisasi secara baik. Artinya, misalnya, dalam berorganisasi itu kan ada masa berkhidmat-nya. Peluang untuk sampai akhir, menyelesaikan pekerjaannya. Ini tidak hanya di Golkar saja ya, semua partai. Termasuk organisasi keumatan, jangan sedikit-sedikit, kalau berbeda pendapat, langsung di munaslub, selesaikan saja, selama tidak melanggar aturan yang besar,” tegasnya.
Wacana munaslub di internal Partai Golkar diwacanakan oleh sejumlah pihak. Beberapa nama juga dimunculkan untuk menjadi kandidat pengganti Airlangga jika munaslub digelar. Antara lain, nama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Ketua MPR Bambang Soesatyo.