REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDIP mengancam akan memolisikan pengamat politik Rocky Gerung. Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto, menilai apa yang dilakukan Saudara Rocky Gerung sudah masuk delik penghinaan terhadap Presiden dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik.
Bahkan, Hasto melanjutkan, hal itu sudah masuk ke kategori ujaran kebencian. "Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban," katanya menegaskan.
Ia meminta Badan Bantuan Hukum untuk menyiapkan opsi gugatan terhadap Rocky Gerung. Gugatan akan ditujukan atas berbagai pernyataan yang dianggap tak mencerminkan intelektualitasnya.
"Pak Jokowi tidak hanya Presiden RI, beliau adalah kader kami. Partai berdiri di depan jika ada yang merendahkan harkat dan martabat Presiden," ujar Hasto.
Sebelumnya beredar video di media sosial, Rocky Gerung menyatakan bahwa ambisi Jokowi adalah mempertahankan legasinya. "Dia masih pergi ke China. Buat nawarin IKN, itu adalah bajingan yang tolol."
Politikus PSI Dede Uki Prayudi menilai, Rocky pandai menghibur para pembenci Jokowi. "Namanya juga Rocky Gerung, bodoh, enggak pintar juga biasa aja. Hanya saja, beliau mampu meng-entertain para pembenci Jokowi saja. Jadi, anggap wajar Rocky melakukan itu, karena itu skill-nya dan itu yang dia bisa," ujar Politikus PSI Dede Uki Prayudi, lewat saluran video berbagi, Senin (31/7/2023).