REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat kiamat setiap manusia sudah tidak mempedulikan lagi orang lain. Ia hanya berpikir tentang dirinya, bagaimana ia selamat dan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya selama hidup di dunia.
Rasulullah bersabda:
يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً
“Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dengan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan.” (HR. Muslim).
Rasulullah bersabda:
إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ
“Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke padang mahsyar) dalam keadaan berjalan kaki, dan ada juga yang naik kendaraan, serta ada juga yang diseret di atas wajah-wajah kalian.” (HR. at-Tirmidzi).
Namun demikian, dalam sejumlah riwayat dijelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan perlindungan kepada orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh. Oleh karena itu hendaknya untuk senantiasa meningkatkan keimanan serta memperbanyak amal saleh.
Selain itu berdoa kepada Allah SWT agar mendapatkan keamanan saat hari ancaman yakni hari kiamat. Berikut doanya.
اللَّهُمَّ يَاذَا الْحَبْل اَلشَّدِيدُ وَالْأَمْر الرَّشِيدُ ، أسْأَلُكَ الْأَمْنَ يَوْمَ الْوَعِيدِ ، وَالْجَنَّةَ يَوْمَ الْخُلُودِ ، مَعَ الْمُقَرَّبِينَ الشُّهُودِ ، الرُّكَّع السُّجُودُ ، الْمُوفِّينَ بِالْعُهُودِ ، إنَّكَ رَحِيمٌ وَدُودٌ ، وَأَنْتَ تَفْعَلُ مَا تُرِيدُ ، سُبْحَانَ الَّذِي تَعَطَّفَ بِالْعِزِّ وَقَالَ بِهِ ، سُبْحَانَ الَّذِي لَبِسَ الْمَجْدَ وَتَكَرَّمَ بِهِ ، سُبْحَانَ الَّذِي لَا يَنْبَغِي التَّسْبِيحُ إِلَّا لَهُ ، سُبْحَانَ ذِي الْفَضْلِ وَالنِّعَمِ ، سُبْحَانَ ذِي الْقُدْرَةِ وَالْكَرَمِ ، سُبْحَانَ الَّذِي أَحْصَى كُلَّ شَيْءٍ بِعِلْمِهِ.
Allahumma ya dzal Habil syadid, wal Amri Rosyid, asalukal Amna yauma wa'id, wal jannata yauma khulud, ma'al muqorrobina Syuhud, Ar ruka i sujud, Al mufiyna bil 'uhud. Innaka rohimul wadud, wa anta tafalu ma turis, Subhana ladzi ta'athofa bil 'izza wa qola bihi, Subhanaladzi labisal majda watakarroma bihi. Subhana Dil Fadhli wan niam. Subhana dzil qudrati wal karom, Subhana ladzi ahsho kulla syaiin bi'ilmihi.
Artinya: Ya Allah, yang memiliki tali yang sangat kuat, dan yang memiliki perkara yang benar, aku memohon keamanan-Mu pada hari adanya ancaman (kiamat), aku memohon pada-Mu surga saat menghadapi hari kelanggengan (mati). Bersama malaikat mukarabin yang menyaksikan kebesaran Allah. Bersama orang-orang yang ahli ruku dan sujud, yang senantiasa memenuhi janji-janjinya. Maha suci Allah yang memiliki sifat kemuliaan. Dan Allah berbuat dengan kemuliaannya itu. Maha suci Allah yang memakai sifat keagungan dan Allah menjadi mulia dengan keagungan itu. Maha suci Allah, yang mana tak patut tasbih kecuali hanya pada Allah. Maha suci Allah Yang mempunyai keutamaan dan kenikmatan. Maha suci Allah dzat yang memiliki sifat kuasa dan sifat dermawan. Maha suci Allah yang menghitung segala sesuatu dengan ilmunya.
Doa ini sebagaimana dikutip dalam kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali halaman 96-97 cetakan Darul Minhaj Lebanon Beirut. Doa ini sejatinya menjadi rangkaian panjang doa i'tikaf di masjid terutama dibaca setelah melaksanakan qobliyah.