Selasa 01 Aug 2023 15:07 WIB

Pemkab Bogor Salurkan 125 Ribu Liter Air Bersih ke Daerah Kekeringan

Kekeringan yang terjadi di wilayah barat disebabkan karena berkurangnya curah hujan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Seorang petani menunjukan padi yang rusak akibat gagal panen, Kamis (18/2/2021). (Ilustrasi kekeringan)
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang petani menunjukan padi yang rusak akibat gagal panen, Kamis (18/2/2021). (Ilustrasi kekeringan)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengaku telah menyalurkan 125 ribu liter air bersih ke daerah yang mengalami kekeringan sejak Mei 2023. Dari data BPBD, ada sekitar 10 desa di wilayah barat Kabupaten Bogor menerima air bersih.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman mengatakan, penyaluran air dilakukan ke 10 desa di Kecamatan Nanggung dan Jasinga serta ke Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Penyaluran air dilakukan sesuai dengan permintaan dari masing-masing pemerintah desa.

Baca Juga

“Iya, permintaan dari desa, kita nyalurin aja. Lokasi yang biasa pesan air bersih dari bagian barat, memang sering terjadi pas kemarau karena suka susah air bersih,” kata Asep kepada Republika.co.id, Rabu (1/8/2023).

Asep menjelaskan, kekeringan yang terjadi di wilayah barat disebabkan berkurangnya curah hujan. Kekeringan di wilayah timur dan barat Kabupaten Bogor memang terjadi setiap tahun, terutama ketika pergantian cuaca.

Dari data yang diterima Republika.co.id, daerah yang kerap menerima air bersih ialah Desa Kalong Liud dan Nanggung di Kecamatan Nanggung, kemudian Desa Cikopo Mayak, Neglasari, Curug, Sipak, Tegalwangi, Pangradin, Pangaur, dan Pamagersari di Kecamatan Jasinga. Termasuk juga Desa Cijeruk di Kecamatan Cijeruk.

“Kita nggak tahu kekurangannya di mana saja, kecuali ada laporan. Sekarang juga susah curah hujan, jarang hujan, wajar di daerah lain susah air,” kata Asep.

Lebih lanjut, Asep mengatakan, penyaluran air dilakukan dengan mobil bertangki dengan kapasitas 5.000 liter sekali angkut. Setiap kampung yang menerima penyaluran air bersih, rata-rata mendapat air bersih sebanyak sekitar 2.500 hingga 10 ribu liter per hari.

Dari 125 ribu liter air bersih yang disalurkan ke 10 desa tersebut, diperkirakan warga yang menerima bantuan itu sebanyak 13.346 jiwa. Asep menyebutkan, air bersih yang disalurkan ke warga berasal dari beberapa sumber.

Ia mengatakan, sebagian besar air berasal dari PDAM Leuwiliang. Air bersih tersebut juga dari PDAM Cemplang Cibungbulang, PDAM Tenjo, sumber mata air Cimahpar, depot air curah Cibokor Leuwisadeng, air curah PT Megantara Cigudeg, dan pengisian air curah Cijeruk.

“Kapasitasnya kan kita 5.000 liter, berarti berulang-ulang dan bisa berapa kali rit ya. Itu kita ngambil air bersih di PDAM lokasi terdekat,” ujar Asep.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement