REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana Kepresidenan di Jakarta melakukan revitalisasi infrastruktur kelistrikan dengan pembaruan teknologi dalam penyediaannya. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, revitalisasi membuat sistem kelistrikan di Istana menjadi lebih aman dan stabil.
"Terima kasih kepada keluarga besar PLN, kepada BUMN yang telah membantu untuk merevitalisasi ini dengan teknologi baru. Lebih aman, stabil, enggak tau lagi bahasa teknisnya. Dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green, lebih hemat," ujar Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023).
Tidak hanya sistem kelistrikan, menurut Pratikno, sisi arsitektural juga menjadi perhatian penting dalam proses revitalisasi tersebut. Menurut dia, pembangunan infrastruktur tersebut tetap mempertimbangkan ruang publik dan ruang hijau yang ada di sekitar.
"Ini menjadi sebuah model bukan hanya untuk kelistrikan, tetapi juga untuk arsitektur tanpa mengganggu public space, tanpa mengganggu keindahan, tetapi juga tetap green," kata Pratikno.
Menurut eks rektor UGM itu, infrastruktur kelistrikan modern akan menjadi prototipe baru yang dapat direplikasi di kota-kota lain di Indonesia, termasuk ibu kota Nusantara (IKN). Pratikno berharap, model tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
"Jadi ini adalah sebuah model, sebuah prototipe baru dari infrastruktur modern kelistrikan kita yang nanti kita replicate, kita duplicate bahkan kita lebih improve lagi," ucap Pratikno.
Dia pun mengapresiasi selesainya proses revitalisasi infrastruktur kelistrikan tersebut. Apalagi, Istana Kepresidenan Jakarta menyimpan sejumlah dokumen kenegaraan yang penting dan juga kerap menjadi tempat untuk kegiatan kenegaraan.
"Jadi, ini bukan hanya masalah listrik, ini masalah banyak hal termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional. Jadi, kelihatannya masalah listrik, tapi ini sudah masalah yang sangat besar," kata Pratikno.