Selasa 01 Aug 2023 16:09 WIB

Mutasi Covid-19 Banyak Ditemukan di Jakarta, Pakar: Perlu Dianalisis Lebih Dalam

Varian omicron memiliki 50 mutasi, sedangkan delta memiliki 113 mutasi.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Prof Tjandra Yoga Aditama
Foto: Dok Pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama menyoroti sample swab pasien di Jakarta yang menghasilkan varian mutasi Covid-19 terbanyak. Menurut dia, Covid-19 memang akan selalu bermutasi dan menghasilkan banyak varian baru dari waktu ke waktu.

Dia menambahkan, mutasi itu dilakukan dengan tiga skenario. Pertama, standar, layaknya varian-varian umum pada saat ini. Kedua, best, varian baru akan lebih lemah dari sebelumnya dan tidak perlu pengulangan vaksin baru. Terakhir, varian worst, dimana menghasilkan varian yang lebih berat dari sebelum-sebelumnya.

Baca Juga

“Laporan sampel dari Indonesia yang disebut memiliki banyak sekali mutasi dan lebih menular perlu dianalisis lebih dalam,” kata Tjandra Yoga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (1/8/2023).

Dia menjelaskan, analisis bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, cara genomik dengan melakukan analisisi rantai molekulernya. Baik pada kasus yang ada di Jakarta maupun kasus lain dari Indonesia yang dikirim ke GISAID. Kedua, epidemiologik lapangan, untuk menentukan gambaran klinik dan bagaimana penularannya ke sekitar.

“Dua analisis inilah baru kita akan dapat lebih tepat menentukan situasi mana yang sebenarnya terjadi, dan kalau memang terjadi virus yang mudah bermutasi maka apakah hanya pada satu kasus itu atau ada di kasus-kasus lainnya juga,” tutur dia.

Varian yang lebih menular...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement