REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemprov DI Yogyakarta menegaskan siap ikut berperan dalam menyukseskan program IKN melalui program transmigrasi. Akan tetapi, jumlahnya belum ditentukan, mengingat hal tersebut merupakan kebijakan pemerintah pusat.
"Belum ada (jumlahnya--Red), karena kebijakan pembagian alokasi penempatan transmigrasi itu ada di pusat, bukan DIY," ujar Kabid P2TK, PKK, dan Transmigrasi Disnakertrans DIY Elly Supriyanti kepada Republika.co,id, Selasa (1/8/23).
Pernyataan ini meralat pemberitaan sebelumnya mengenai jumlah transmigran yang akan ke IKN dari DI Yogyakarta mencapai 6,000 orang. Elly memaparkan mengenai jumlah transmigran dalam diskusi Peran Daerah Asal dalam Pengembangan Ketahanan Pangan di Ibu Kota Nusantara Melalui Program Transmigrasi pada Selasa (25/7/2023) lalu.
Dalam diskusi tersebut, ia menyebutkan DIY sudah berperan serta dalam program transmigrasi lebih dari lima dasawarsa. Dalam 15 tahun terakhir, yakni 2008 hingga 2022, DIY telah mengirimkan transmigran sejumlah 2.116 KK atau 6.823 jiwa. "Alhamdulillah transmigran yang kita kirim sudah meningkat taraf hidupnya," kata Elly.
Merujuk rilis data Sakernas BPS Agustus 2022, penduduk DIY yang bekerja di sektor pertanian menduduki urutan ke-2 yakni 17,94 persen. Artinya bahwa masyarakat DIY dikatakan sudah memiliki pengalaman dan keterampilan di bidang pertanian.
Jadi, ini menjadi salah satu modal untuk sukses menjadi transmigran. Dengan demikian, menurut Elly, pihaknya menganggap program transmigrasi masih relevan untuk mengurangi pengangguran dan perluasan kerja guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat DIY, pemerataan pembangunan, dan ikut menjaga keutuhan NKRI.
"Untuk itu, kami siap untuk berperan dan berpartisipasi dalam menyukseskan program IKN melalui program transmigrasi," ujarnya.