REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Perpustakaan Daerah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berupaya memperbanyak tempat baca dalam bentuk perpustakaan mini untuk meningkatkan minat baca masyarakat, khususnya para pelajar. "Jika selama ini lebih banyak pojok baca, maka nantinya juga akan dibuatkan 'center reading' atau tempat baca di tengah-tengah agar mudah diketahui banyak orang," kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kudus Sam'ani Intakoris di Kudus, Selasa (1/8/2023).
Dengan semakin banyak tempat baca, dia mengharapkan kian mudah masyarakat mendapatkan buku sehingga bisa menarik minat mereka membaca di tengah-tengah jeda waktu mengurus sesuatu.
Apalagi, kata dia, di tengah kemajuan teknologi informasi, ternyata buku yang menjadi jendela informasi dunia kalah dengan kehadiran media sosial. Oleh karena itu, ujarnya, perlu ada upaya agar minat membaca buku di mana pun berada kembali meningkat.
Dengan tren literasi digital, imbuh dia, tentunya perpustakaan juga harus melakukan transformasi menuju ekosistem digital untuk meningkatkan budaya gemar membaca para pelajar.
Perpusda Kudus juga dituntut memiliki inovasi dan ide karena berkewajiban meningkatkan kemampuan literasi masyarakat untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang memiliki kemampuan beradaptasi dengan kemajuan teknologi.
Upaya lain untuk meningkatkan minat baca masyarakat, yakni dengan menyediakan buku yang berisi cerita sejarah Kota Kudus serta tentang bangunan bersejarah dan budaya karena dengan Kurikulum Merdeka mewajibkan pembelajaran tentang sejarah lokal.
Perpustakaan Kudus juga terus menambah koleksi buku yang dibutuhkan para pelajar, sedangkan koleksi yang tersedia saat ini mencapai 43 ribu eksemplar dengan koleksi buku digital 403 judul.