REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rivalitas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez masih menjadi perbincangan hingga kini meskipun the Doctor telah pensiun. Puncak rivalitas mereka di MotoGP terjadi pada musim 2015. Persaingan mereka belum benar-benar berakhir karena secara tidak langsung Rossi masih hadir di lintasan melalui muridnya Marco Bezzecchi.
Bezzecchi memang mengidolakan Rossi sedari kecil. Hingga dewasa, Bezzecchi selalu menonton Rossi. Sejak usia Bezzechi masih kecil, Bezzecchi sudah menyaksikan Rossi sebagai juara dunia. Namun Bezzecchi tidak menutup mata terhadap kecemerlangan Marquez.
"Anda bisa mengagumi Rossi tanpa harus membeci Marquez," kata Bezzecchi dikutip dari Crash, Selasa (1/8/2023).
Namun Rossi tetap di hati Bezzcchi dan senang bisa bertemu dengan sang idola sebagai bos. Menurut Bezzecchi, Rossi seorang bos yang sangat spesial. Bezzecchi mengakui Rossi banyak membantunya.
Rossi memberikan beberapa tips berdasarkan apa yang dilihatnya di trek. Rossi menunjukkan apa yang harus dilakukan agar para pembalapnya terus meningkat setiap pekannya.
Bezzecchi melanjutkan warisan Rossi dengan memberikan kemenangan pertama untuk tim Moonet VR46 di Argentina awal tahun ini dan di Le Mans. Bezzecchi sempat memimpin klasemen, tapi kemudian turun ke urutan ketiga, tertinggal satu poin dari Jorge Martin di posisi kedua.
Adapun Marquez tengah mengalami keterpurukan dalam tiga musim terakhir setelah beberapa kali cedera. Baby Alien kesulitan mengendalikan motornya, sehingga tak hanya Marquez yang disorot, tetapi juga motor Honda tunggangannya.