Selasa 01 Aug 2023 21:23 WIB

Wapres: Berkat Doa Indonesia Selamat dari Covid-19, Negara Lain Berantakan

Indonesia juga dapat meredam dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Covid-19.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Foto: Setwapres
Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyebut Indonesia mampu melewati pandemi Covid-19 lebih baik dibandingkan negara lain. Di bawah Presiden Joko Widodo, kata Kiai Ma'ruf, Indonesia bahkan dapat meredam dampak ekonomi yang ditimbulkan dari Covid-19. Hal itu disampaikan Kiai Ma'ruf saat tausyiah di acara Zikir dan Doa Kebangsaan 78 Tahun Indonesia Merdeka di Istana Merdeka, Selasa (1/8/2023).

"Di bawah Presiden Joko Widodo, Indonesia selamat daripada Covid-19, bahkan dari dampak ekonominya, di mana negara lain banyak yang berantakan. Indonesia masih baik masih tumbuh di atas 5 persen dan ini patut kita syukuri. Alhamdulillah," ujar Kiai Ma'ruf.

Baca Juga

Namun demikian, Kiai Ma'ruf menilai keberhasilan ini juga berkat dukungan dan doa masyarakat Indonesia. 

"Berkat dukungan dan doa seluruh rakyat Indonesia dan doanya para ulama, saya tahu para ulama terus berdoa tidak hanya waktu qunut Subuh, tapi juga waktu sholat lain, waktu sholat Jumat, bahkan di malam hari dan tentu juga ini tidak lepas dari pertolongan dan perlindungan Allah SWT," ujarnya.

Selain itu, dia menilai kondisi Covid-19 yang kini berlalu juga berkat pertolongan dan perlindungan Allah SWT. Menurut dia, pemerintah pun dapat mencari solusi yang tepat dalam menghadapi Covid-19.

Oleh karena itu, dalam momentum zikir dan doa kebangsaan hari ini, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak untuk bersyukur atas berakhirnya pandemi Covid-19. Dia mengingatkan, masih ada tantangan besar yang dihadapi Indonesia ke depan.

"Momentum malam ini juga mari kita jadikan untuk memohon inayah rabbaniyah dan himayah rabbaniyah. Kita memohon kepada Allah dalam menghadapi tantangan yang akan datang," ujarnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
Tidakkah engkau perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan dan durhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu (Muhammad), mereka mengucapkan salam dengan cara yang bukan seperti yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan itu?” Cukuplah bagi mereka neraka Jahanam yang akan mereka masuki. Maka neraka itu seburuk-buruk tempat kembali.

(QS. Al-Mujadalah ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement