REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Linda Thomas-Greenfield memperingatkan bahwa setiap serangan yang dilakukan tentara bayaran Wagner Group terhadap anggota NATO dianggap sebagai serangan yang dilakukan Rusia.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam jumpa pers di New York yang membahas berbagai isu, termasuk upaya mengakhiri kelaparan, memerangi kerawanan pangan saat konflik, dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.
Thomas-Greenfield menyatakan kehadiran Wagner di perbatasan Polandia sebagai ancaman terhadap NATO.
"Kami tentu khawatir karena kelompok ini bekerja atas perintah pemerintah Rusia," kata dia.
Thomas-Greenfield juga menyinggung ancaman Rusia akan menyerang kapal-kapal sipil yang melewati Laut Hitam. Dia menyebut langkah itu bukan tindakan yang sepatutnya dilakukan oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Akhir Juni lalu, bos kelompok Wagner Yevgeny Prigozhin mengumumkan akan menyerang ibu kota Moskow setelah tentara Rusia menyerang petempur-petempurnya.
Namun, Prigozhin memutuskan menarik mundur pasukannya guna menghindari pertumpahan darah. Dia juga mencapai kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang ditengahi Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Sebelum turut serta dalam "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina, Wagner bertempur di beberapa negara Afrika, termasuk Republik Afrika Tengah dan Mali.