Rabu 02 Aug 2023 08:07 WIB

Presiden Xi Copot Komandan Pasukan Elite Cina

Sebelumnya Presiden XI mencopot Qin Gang dari posisinya sebagai menteri luar negeri.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Cina, Xi Jinping mengganti dua pemimpin unit elit yang mengelola persenjataan nuklirnya.
Foto: Leah Millis/Pool Photo via AP
Presiden Cina, Xi Jinping mengganti dua pemimpin unit elit yang mengelola persenjataan nuklirnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina, Xi Jinping mengganti dua pemimpin unit elite yang mengelola persenjataan nuklirnya. Hal ini memicu spekulasi 'bersih-bersih' pejabat tinggi di Pemerintah Cina.

Kepala Pasukan Roket Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Jenderal Li Yuchao dan wakilnya telah menghilang selama berbulan-bulan. Mantan wakil kepala angkatan laut Wang Houbin dan anggota komite pusat partai Xu Xisheng ditunjuk sebagai pengganti. Ini adalah perombakan tak terencana terbesar dalam kepemimpinan militer Beijing selama hampir satu dekade.

Baca Juga

“Pembersihan terbaru ini signifikan (karena) China sedang melakukan salah satu perubahan paling besar dalam strategi nuklir dalam beberapa dekade,” kata Lyle Morris, seorang peneliti kebijakan luar negeri dan keamanan nasional di Asia Society Policy Institute, dilaporkan BBC, Selasa (1/8/2023).

"(Presiden) Xi (Jinping) telah mengonsolidasikan kendali atas PLA dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi itu tidak berarti sudah selesai. Xi masih khawatir tentang korupsi di jajarannya dan telah mengisyaratkan bahwa kesetiaan mutlak kepada (partai) belum tercapai,” ujar Morris.

Xi juga menjabat sebagai ketua komando militer tertinggi Cina, Komisi Militer Pusat. Pada pertemuan akhir bulan lalu, Xi menekankan perlunya memfokuskan upaya pada menangani isu-isu penting yang dihadapi oleh organisasi partai di semua tingkatan, dalam segala aspek seperti mempertahankan kepemimpinan mutlak partai atas militer.

Penggantian pemimpin PLA menandai perombakan tidak teratur terbesar dalam kepemimpinan militer Beijing dalam hampir satu dekade Beijing belum mengomentari keberadaan Gen Li dan wakilnya Jenderal Liu Guangbin. Tapi South China Morning Post pekan lalu melaporkan, badan anti-korupsi telah meluncurkan penyelidikan terhadap kedua pria tersebut, serta mantan wakil kepala PLA, Zhang Zhenzhong. Laporan tersebut mengutip dua sumber yang tidak disebutkan namanya.

Penunjukan Wang dan Xu berlangsung sehari sebelum peringatan 96 tahun berdirinya PLA pada 1 Agustus. Penunjukan ini diumumkan dalam sebuah upacara di markas besar Komisi Militer Pusat di Beijing. Keduanya telah dipromosikan dari pangkat letnan jenderal menjadi jenderal yang menandai pangkat tertinggi untuk perwira dinas aktif.

Morris mengatakan kejatuhan Jenderal Li, bersama dengan penggantian mantan menteri luar negeri Qin Gang baru-baru ini, menghadirkan salah satu tantangan kepemimpinan terbesar bagi Xi. Qin tidak terlihat di hadapan publik selama sebulan sebelum dia digantikan oleh pendahulunya Wang Yi. Tidak ada penjelasan yang diberikan atas penggantian itu.

Pada 2014 terjadk pembersihan besar-besaran di antara jajaran militer Cina. Ketika itu, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat Xu Caihou dan Guo Boxiong digulingkan dan dituntut karena korupsi.  Guo dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan militer, sementara Xu meninggal sebelum diadili. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement