REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI), Trubus Rahadiansyah, menilai Pertamina berhasil mengamankan pasokan elpiji 3 kilogram (kg) melalui operasi pasar di berbagai wilayah di tanah air. Menurut dia, BUMN migas tersebut sigap melaksanakan operasi pasar bahan bakar gas bersubsidi di berbagai wilayah Indonesia, seperti di Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, dan Maluku.
"Operasi pasar tersebut bisa mengamankan pasokan LPG 3 kg di berbagai wilayah di Tanah Air. Cepat terpenuhi. Kalau permintaan meningkat, segera dipenuhi,” kata Trubus di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Menurut dia, dalam kondisi saat ini operasi pasar Pertamina memang dinilai sebagai upaya yang baik, namun langkah itu merupakan solusi jangka pendek. Dalam jangka panjang, tambahnya, sebaiknya juga dibarengi dengan perbaikan tata kelola dalam distribusi.
Terutama, aturan mengenai pihak yang bertanggung jawab mengawasi dari pangkalan ke pengecer, sebab kewajiban Pertamina memang hanya sebatas pangkalan yang selama ini sudah dilakukan dengan baik.
“Tetapi setelah pangkalan siapa? Tidak ada, dan memang tidak ada aturan yang tegas,” kata dia.
Celah itulah yang menurut Trubus, membuka peluang penyimpangan, termasuk distribusi sampai pengguna yang tidak tepat sasaran, padahal, seharusnya gas 3 kg hanya untuk keluarga miskin. Secara terpisah Ketua Komisi III, DPRD Provinsi Bali AA Ngurah Adhi Ardhana menyatakan, pasokan gas 3 kg di Pulau Dewata saat ini sudah aman.
Menurut dia, kondisi yang terjadi di Bali, diakibatkan ketidakmampuan pengecer mendistribusikannya sesuai kuota yang ditetapkan, akibatnya, banyak orang kaya memakai gas melon. Untuk itu dia berharap, operasi pasar tidak hanya dilakukan kali ini saja.
Sementara, anggota Komisi VII DPR Hendrik H Sitompul yang sebelumnya memeriksa keberadaan LPG di Sumut, termasuk Tapanuli Utara dan Deli Serdang, meminta masyarakat untuk tidak panik, sebab Pertamina telah memastikan stok aman dan harga normal.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya menyatakan keberadaan LPG 3 kg di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mulai teratasi setelah Pertamina menambah lebih dari 70 ribu tabung gas 3 kg untuk provinsi tersebut.
“Saya mengimbau masyarakat Babel untuk tidak panik, karena saya sudah melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina untuk segera mengatasi hal ini,” ujarnya.