REPUBLIKA.CO.ID, BANJARBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hampir mencapai seribu hektare. Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana (Pusdalops PB) Kalsel hingga Selasa malam (1/8) pukul 23.00 Wita tercatat sekitar 3.214 titik api dengan luas karhutla sekitar 995 hektare lebih tersebar di 13 kabupaten dan kota.
“Jumlah titik api terbanyak berada di Kabupaten Balangan sekitar 702 titik,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kalsel Raden Suria Fadliansyah saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Selasa malam.
Suria menyebutkan, meskipun di kabupaten tersebut terdapat titik api terbanyak, namun luas karhutla tidak mendominasi yakni hanya berkisar 15 hektare sepanjang kejadian 2023.
Ia mengungkapkan ,karhutla terbanyak berada di Kota Banjarbaru dengan luas mencapai 445 hektare dan sebanyak 102 titik api.
Lebih lanjut, Kota Banjarmasin menjadi wilayah paling sedikit ditemukan titik api yang menyebar sebanyak enam titik sumber panas, sedangkan peristiwa karhutla paling rendah berada di Kabupaten Tanah Bumbu.
Hingga pekan pertama Agustus 2023, seluruh kabupaten dan kota di Kalsel telah dilanda karhutla dengan catatan luas hutan terbakar sekitar 87 hektare dan luas lahan terbakar kurang lebih 907 hektare.
Berdasarkan pantauan ANTARA hingga Selasa malam, karhutla kembali melanda dua wilayah yakni lahan area Bandara Syamsudin Noor sekitar lima hektare namun telah ditanggulangi oleh petugas, sedangkan di wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar terjadi kebakaran sekitar pukul 21.30 Wita.