REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penurunan pada perdagangan Rabu (2/8/2023). IHSG melemah ke level 6.867,88 setelah terkoreksi tajam 0,65 persen pada perdagangan sebelumnya.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, IHSG berada dalam tekanan aksi jual investor asing. Kemarin, IHSG ditutup turun karena net sell asing Rp 500 miliar.
"IHSG masih berada di range support kuat 6850-6880. Jika tetap bertahan di atas 6850, ada potensi teknikal rebound. Level resistance berada 6.920-6.950," kata Fanny.
Dari Asia, mayoritas indeks mengalami pelemahan pagi ini. Indeks Nikkei anjlok hingga 1,45 persen setelah ditutup naik 0,92 persen kemarin. Indeks Strait Times jatuh 0,46 persen dan disusul indeks Hang Seng yang terpangkas 0,26 persen.
Bank Sentral Australia mempertahankan suku bunga di level 4,1 persen yang sebelumnya diperkirakan naik 25 bps. Indonesia melaporkan inflasi 3,08 persen yoy pada Juli 2023, di bawah ekspektasi. Neraca perdagangan Korea Selatan surplus 1,63 miliar dolar AS pada Juli 2023.
Sementara itu, Wall Street mencatat pergerakan yang beragam semalam. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat sebesar 0,20 persen, namun di sisi lain S&P 500 melemah sebesar 0,27 persen begitu juga dengan indeks Nasdaq yang terkoreksi sebesar 0,43 persen.