Rabu 02 Aug 2023 11:09 WIB

Kompetisi Matematika Terintegrasi Budaya Sukses Digelar KPM Surabaya Pertama Kalinya

Peserta diajak berkompetisi matematika sekaligus mengenal budaya Surabaya.

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Surabaya menggelar kompetisi matematika yang terintegrasi dengan budaya.
Foto: Dok. KPM
Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Surabaya menggelar kompetisi matematika yang terintegrasi dengan budaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Klinik Pendidikan MIPA (KPM) Cabang Surabaya luncurkan gagasan inovatif dalam dunia pendidikan dengan menyelenggarakan Kompetisi Matematika berbasis nalar (HOTS) pertama yang mengintegrasikan Wawasan Pengetahuan Budaya Kota Surabaya untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Acara yang bertajuk Surabaya Open Math Challenge sukses digelar pada tanggal 16 Juli 2023 bertempat di Universitas Dr Soetomo Surabaya. Sedangkan untuk Prize Giving Ceremony digelar pada tanggal 30 Juli 2023 bertempat di SD Luqman Al Hakim Surabaya.

Acara inovatif ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kompetisi menarik dan pentingnya kualitas sumber daya manusia semakin meningkat. Selain itu, Keterampilan membaca, menulis, berhitung, dan ilmu pengetahuan serta menanamkan dalam jiwa cinta Surabaya menjadi sebuah keniscayaan dan perhatian bagi setiap elemen warga Surabaya.

Baca Juga

Kepala Cabang KPM Surabaya, Drs Moh Arodhi mengungkapkan bahwa yang membedakan Gebyar SOMC 2023 dengan kompetisi matematika lainnya di daerah Surabaya adalah tersaji pada pengetahuan wawasan kebudayaan Surabaya yang disajikan dalam soal Matematika.

“Kompetisi ini memiliki keterkaitan dengan ulang tahun Kota Surabaya, sehingga soal-soal yang kita sajikan kepada anak-anak itu soal-soal matematika yang kita kaitkan dengan informasi, sejarah, berita atau sesuatu yang memiliki khas Surabaya, misalnya gedung-gedung, tempat-tempat yang penting dan lokasi-lokasi yang ada di Surabaya yang menjadi ikonnya Surabaya,” ungkap Arodhi, dalam keterangan tertulis, Rabu (2/8/2023).

Kemudian, Arodhi menjelaskan bahwa KPM mampu membuat kompetisi di mana soal-soalnya mengikuti kebutuhan untuk menguatkan momen yang sedang dikembangkan.

“Misalnya, Surabaya itu, kan memiliki tempat yang bersejarah, misalnya Masjid Al-Akbar, kemudian Tugu Pahlawan dan Balai Kota. Nah, soal-soal yang kita buat itu adalah misalnya jarak perjalanan dari Masjid Al-Akbar menuju ke Tugu Pahlawan melalui Balai Kota. Nah, ini ada berapa cara yang bisa ditempuh untuk bisa sampai dari Masjid Al Akbar menuju ke Tugu Pahlawan. Tentu bagi anak-anak akan mikir, kan tidak mungkin hanya satu satu cara saja, tapi bisa beberapa jarak itu yang kita kita coba hadirkan soal-soal yang bernalar,” jelas Arodhi.

Arodhi menambahkan, terselenggaranya acara ini tak terlepas dukungan dari berbagai pihak. “Alhamdulillah KPM selama ini telah memiliki banyak relasi atau kerja sama dengan beberapa sekolah. Selain itu, beberapa lembaga sponsor juga mendukung, meskipun ini skalanya Kota Surabaya saja, Alhamdulillah kita dipercaya mendapatkan sponsor dari Pertamina,” tambah Arodhi.

Arodhi berharap event SOMC ini menjadi ajang yang terus dinantikan insan pendidikan di Kota Surabaya untuk semangat meningkatkan kualitas dan kompetensi di bidang matematika. “Semoga event SMC ini menjadi event yang dinanti-nanti dan ditunggu-tunggu dan tentu dampaknya kepada siswa akan rajin belajar, mencari guru-guru yang bagus dan mencari lembaga-lembaga yang bisa membina dan mengembangkan kemampuan kompetisinya, tutup Arodhi.

Sementara itu, perwakilan sekolah yang berhasil meraih trofi sebagai Sekolah terbaik dalam acara Gebyar SOMC 2023 menyambut prestasi yang diraih dengan rasa syukur. Dalam wawancara setelah acara, Kepala SD Luqman Al Hakim Surabaya, Ustaz Adi Purwanto menyampaikan perasaan haru dan rasa syukur atas prestasi yang diraih.

“Alhamdulillah ini, kan semua civitas baik sekolah, orang tua, guru, kemudian yayasan itu sangat bahagia gembira, karena setelah masa pandemi, ternyata tidak mempengaruhi kemampuan anak-anak gitu, ternyata masih bisa berhasil pasca pandemi. Jadi kita semua bersyukur,” ungkap Ustaz Adi Purwanto.

“Saya selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih atas apa yang sudah dilakukan oleh KPM Cabang Surabaya, baik itu pelaksanaan sehingga tetap membuat anak-anak kita tuh semangat untuk mengikuti event. Kedua, Alhamdulillah kita dipercaya menjadi tuan rumah, ya ini sebuah kebanggaan bisa memberikan kepercayaan kepada kami. Teruntuk peserta yang belum meraih prestasi jangan patah semangat karena kegagalan juga adalah batu loncatan untuk menuju keberhasilan InsyaAllah dalam event lain,” kata Ustaz Adi.

Pada kesempatan terpisah dengan penuh sukacita dan rasa bangga, seorang siswa meraih trofi sebagai Siswa Terbaik dalam Gebyar Surabaya Open Math Challenge 2023 mengungkapkan perasaan bangga dan senang serta kesan mendalam atas prestasi yang diraih.

“Saya sangat senang dan bangga karena menjadi peraih trofi peserta terbaik di kelas 6 SD di SOMC 2023,” kata Ivone Setya Arifa.

“Di SOMC ini ada hal yang menarik. Ada beberapa soal yang berisi tentang pengetahuan dan wawasan Surabaya Kota Pahlawan. Hal ini dapat meningkatkan pengetahuan kita tentang Kota Surabaya serta dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap Kota Surabaya,” tambah Ivone.

Ivone juga berbagi tentang tips dan pengalaman sukses mengikuti Gebyar Surabaya Open Math Challenge 2023, mengatakan, “Berlatih dan pahami materi, memperbanyak latihan soal, biasakan diri dengan mengerjakan soal problem solving, dan gunakan matematika untuk menyelesaikan masalah di kehidupan nyata,” pungkas Ivone. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement