REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Fitch mengumumkan penurunan rating surat utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi AA+ dari sebelumnya AAA. Penurunan peringkat surat utang itu terkait dengan kemerosotan fiskal AS dan adanya perdebatan alot soal plafon utang yang mengancam kemampuan pemerintah dalam membayar surat utang.
Dikutip dari Reuters pada Rabu (2/8/2023), Fitch telah menyampaikan potensi penurunan peringkat utang pada Mei 2023. Dengan keputusan tersebut, Fitch menjadi lembaga pemeringkat besar kedua yang menurunkan peringkat utang AS.
Dolar AS langsung tumbang menghadapi berbagai mata uang lain dunia setelah pengumuman dari Fitch tersebut. Akan tetapi, beberapa investor dan analis menilai dampak dari penurunan peringkat utang tersebut relatif terbatas.
Sikap Fitch muncul dua bulan setelah Presiden AS Joe Biden dan parlemen AS bersepakat atas plafon utang. Hal itu menaikkan batas pinjaman sebesar 31,4 triliun dolar AS.
"Dalam pandangan Fitch, telah terjadi kemerosotan dalam standar pemerintahan selama 20 tahun terakhir, termasuk terkait fiskal dan persoalan utang," ungkap Fitch dalam keterangan resmi.
Analis menyebut, penilaian Fitch menegaskan persoalan AS yang terjebak dalam perdebatan panjang terkait plafon utang. Hal ini sempat membuat AS masuk dalam ancaman gagal bayar atau default pada Mei 2023.
"(Penilaian) ini pada dasarnya memberi tahu Anda bahwa belanja Pemerintah AS bermasalah," ungkap Kepala Ekonom Mizuho Securities AS Steven Ricchiuto.