Rabu 02 Aug 2023 15:32 WIB

Aparat Terus Disiagakan, Jaga Keamanan Seusai Bentrok Umat Hindu dan Muslim di India

Enam orang tewas dalam bentrokan tersebut.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
Pecahan kaca dan puing-puing berserakan di jalan saat polisi berpatroli setelah bentrokan komunal di Nuh di negara bagian Haryana, India, Selasa, 1 Agustus 2023.
Foto: AP Photo/Altaf Qadri
Pecahan kaca dan puing-puing berserakan di jalan saat polisi berpatroli setelah bentrokan komunal di Nuh di negara bagian Haryana, India, Selasa, 1 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Aparat keamanan, polisi dan paramiliter India terus disiagakan di berbagai wilayah di negara bagian Haryana, terutama di distrik Nuh pada Rabu (2/8/2023), sehari setelah bentrokan terjadi antara umat Hindu dan Muslim yang menewaskan lebih dari lima orang.

Ketua Menteri wilayah Haryana Manohar Lal Khattar menginformasikan kepada para wartawan bahwa total 116 orang telah ditangkap sehubungan dengan kekerasan di distrik Nuh, yang sejauh ini telah merenggut 6 nyawa--2 orang polisi yang berjaga dan 4 orang sipil.

Baca Juga

"Enam orang (2 polisi dan 4 warga sipil) telah tewas dalam kekerasan sejauh ini. Sebanyak 116 orang telah ditangkap sehubungan dengan kekerasan tersebut. Mereka telah ditahan. Mereka yang terbukti bersalah tidak akan dibiarkan begitu saja. Kami berkomitmen untuk memastikan ketertiban dan keamanan publik," kata Khattar pada Rabu.

"Situasi keseluruhan di negara bagian ini normal. Saya mengimbau masyarakat untuk menjaga perdamaian dan persaudaraan," ujar Kepala Menteri Haryana ini.

Sebanyak 20 kompi pasukan paramiliter dan 30 unit Polisi Haryana telah dikerahkan di negara bagian ini untuk memulihkan keamanan dan ketertiban, katanya."14 unit (polisi dan pasukan paramiliter) dikirim ke distrik Nuh, sementara 3, 2 dan 1 unit ditempatkan di Palwal, Faridabad dan Gurugram. Saat ini, situasi normal di Nuh dan daerah-daerah sekitarnya tetapi badan-badan keamanan tetap siaga," tambah pejabat ini.

Pada hari Selasa (1/8/2023), kekerasan baru dilaporkan dari beberapa distrik di Haryana. Lebih lanjut, menurut para pejabat, terjadi kekerasan di Badshahpur dan Sohna Road di Gurugram, semalam pada hari Selasa.

Jam malam telah diberlakukan selama 48 jam sejak Senin tengah malam di Nuh. Dan layanan internet seluler dihentikan sementara di distrik tersebut sehubungan dengan bentrokan yang terjadi.

Berbicara kepada para wartawan pada hari Rabu, Asisten Komisaris Polisi Varun Dahiya, dari distrik Gurugram, mengatakan, semua sekolah, perguruan tinggi dan tempat kerja berfungsi secara normal. Tidak ada pembatasan pada pergerakan lalu lintas. 

"Penangguhan internet seluler juga telah dicabut. Saya mengimbau kepada semua orang untuk tidak memperhatikan rumor yang beredar di media sosial. Jika ada yang ingin melaporkan informasi apapun, mereka dapat menghubungi nomor saluran bantuan '112'," katanya.

Wakil Ketua Menteri Haryana, Dushyant Chautala, menambahkan bagaimanapun, kekerasan di distrik Nuh dapat dihindari jika para penyelenggara yatra, panitia acara keagamaan Hindu memberikan informasi lengkap tentang prosesi tersebut kepada pemerintah distrik.

"Tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang terbukti bertanggung jawab," kata Chautala, yang juga mengepalai Partai Jannayak Janta (JJP), yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa di negara bagian ini.

Sebelumnya, pada hari Selasa, Wakil Komisaris, Gurugram, Nishant Yadav, mengatakan bahwa situasi telah sepenuhnya terkendali dan pasar-pasar telah dibuka."Di Gurugram, situasi benar-benar terkendali. di Sohna, area fokus kami, sebuah pertemuan komite perdamaian diadakan. Keadaan normal telah kembali dan pasar-pasar telah dibuka. Kami juga telah melakukan pawai bendera," kata Yadav.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement