REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat Fitch mengumumkan penurunan rating surat utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadi AA+ dari sebelumnya AAA. Penurunan peringkat surat utang itu terkait dengan kemerosotan fiskal AS dan adanya perdebatan alot soal plafon utang yang mengancam kemampuan pemerintah dalam membayar surat utang.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen tak sepaham dengan penilaian Fitch tersebut. Hal itu diungkapkan dalam pernyataan resmi, dikutip dari Reuters, Rabu (2/8/2023).
"Itu sewenang-wenang dan menggunakan data yang sudah ketinggalan zaman," ungkap Yellen.
Senada dengan Yellen, Gedung Putih juga menyampaikan protes keras terhadap penilaian Fitch. "Penilaian ini menentang kenyataan ketika Presiden Biden (Presiden AS Joe Biden) mampu membawa pemulihan ekonomi terkuat di antara raksasa ekonomi lain di dunia," ungkap Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean Pierre.
Dolar AS langsung tumbang menghadapi berbagai mata uang lain dunia setelah pengumuman dari Fitch tersebut. Akan tetapi, beberapa investor dan analis menilai dampak dari penurunan peringkat utang tersebut relatif terbatas.
Sikap Fitch muncul dua bulan setelah Presiden AS Joe Biden dan parlemen AS bersepakat atas plafon utang. Hal itu menaikkan batas pinjaman sebesar 31,4 triliun dolar AS.
"Dalam pandangan Fitch, telah terjadi kemerosotan dalam standar pemerintahan selama 20 tahun terakhir, termasuk terkait fiskal dan persoalan utang," ungkap Fitch dalam keterangan resmi.