REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi capaian Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam menurunkan kasus serangan teror di Indonesia dalam kurun waktu 2018–2023.
"Komisi III mengapresiasi atas capaian kinerja BNPT selama lima tahun belakangan ini, progres-nya sangat bagus," kata Sahroni dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (2/7/2023).
Meski demikian, dia menyadari bahwa angka serangan terorisme itu tidak bisa menjadi alat ukur satu-satunya lantaran adanya dinamika gerakan terorisme yang muncul di bawah tanah. "Terlebih, serangan teroris itu bentuknya banyak, bisa serangan langsung hingga doktrin," ucapnya.
Untuk itu, Sahroni meminta BNPT selalu mengedepankan langkah-langkah inovatif serta kolaboratif dalam menghadapi ancaman terorisme karena potensi ancamannya yang sangat beragam, terlebih menjelang Pemilu 2024. "Jadi BNPT harus terus menciptakan program-program inovatif serta kolaboratif guna redam segala ancaman tersebut,” ujarnya.
Dia juga meminta BNPT agar tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman terorisme maupun paham radikal yang dapat masuk melalui banyak celah dengan mempelajari modus-modus terbarunya.
“Era saat ini sudah canggih, ancaman terorisme ataupun paham radikal bisa masuk lewat mana-mana. Apalagi menjelang tahun politik, aktivitas sosial media sosial meningkat, sudah pasti sasarannya anak-anak muda. Sehingga penting bagi BNPT untuk selalu aware dan catch up dengan perkembangan saat ini,” ujarnya.
Sahroni meminta pula BNPT membuat lebih banyak program yang dekat dengan anak muda dengan maksimalkan penggunaan media sosial, sehingga mampu meminimalisasi tersebarnya paham radikalisme di kalangan generasi muda Indonesia.
"Karena generasi saat ini sudah tidak mau kalau pakai cara-cara lama, harus yang selaras dengan generasi mereka. Saya yakin BNPT pahami tantangan itu," ujar dia.
Sebelumnya, Jumat (28/7/2023), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Rycko Amelza Dahniel mengatakan posisi Indonesia dalam Global Terrorism Index semakin baik, yakni berada pada kategori terdampak sedang atau medium impacted.
"Posisi Indonesia, kami laporkan, dalam Global Terrorism Index semakin baik, dalam kategori medium impacted," kata Rycko dalam sambutannya pada Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-13 BNPT RI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat.
Selain itu, Rycko mengatakan bahwa kasus serangan teror di Indonesia dalam rentang waktu 2018–2023 juga terus menurun. "Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun," rinci Kepala BNPT.