Rabu 02 Aug 2023 16:34 WIB

Aktivitas Kreatif yang Bantu Bikin Happy, Tertarik Nyoba?

Orang yang melakukan aktivitas kreatif relatif memiliki kesehatan mental yang baik.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Mendengarkan musik (ilustrasi). Mendengarkan musik menjadi salah satu aktivitas kreatif yang membuat bahagia.
Foto: www.freepik.com
Mendengarkan musik (ilustrasi). Mendengarkan musik menjadi salah satu aktivitas kreatif yang membuat bahagia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas kreatif dapat membantu seseorang mengatur emosi, meningkatkan gerakan, dan memberikan keterhubungan sosial. Aktivitas yang menurut seseorang menyenangkan, entah hobi baru, olahraga, bersosialisasi, atau menghabiskan waktu di alam, sering kali disebut "pemulih", yang merupakan cara untuk bangkit dari stres dan keputusan hidup yang sulit. 

Jajak pendapat Juli 2023 oleh American Psychiatric Association menemukan bahwa orang Amerika yang terlibat dalam aktivitas kreatif setidaknya sepekan sekali, melaporkan kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan orang yang tidak sering melakukan aktivitas kreatif. Kegiatan kreatif juga tidak hanya memiliki manfaat kesehatan mental.

Baca Juga

"Itu juga berperan dalam morbiditas dan mortalitas, distribusi berat badan, tekanan darah, dan kualitas fisik lainnya," 

Berikut lima aktivitas kreatif yang menurut penelitian bisa membantu kebanyakan orang menghilangkan stres, seperti dilansir laman Huffpost, Rabu (2/7/2023).

1. Mendengarkan musik

Mendengarkan musik adalah salah satu kegiatan rekreasi yang paling populer, dan 77 persen peserta jajak pendapat APA melaporkan bahwa mendengarkan musik dapat menghilangkan stres dan kecemasan.

“Ada asosiasi positif antara mendengarkan musik dan kesejahteraan melalui belajar mengelola emosi seseorang, beristirahat dari masalah dan membuatnya lebih mudah untuk terhubung dengan orang lain yang memiliki hasrat yang sama untuk gaya atau grup musik,” kata dr Howard Liu, psikiater dewasa, anak dan remaja di University of Nebraska Medical Center.

Sebuah studi tahun 2022 oleh Graduate University of Mongolia menemukan bahwa musik pop, metal, rock, klasik Barat, dan musik tradisional Cina memiliki korelasi positif antara kesehatan mental seseorang dan perilaku sehari-hari. Studi tersebut juga menemukan bahwa mendengarkan hip-hop dan rap dapat mempromosikan identitas budaya, menginspirasi pendengar untuk terhubung dengan orang lain dan membuat perbedaan dalam komunitas mereka.

2. Memecahkan teka-teki

Hampir 40 persen responden studi APA mengatakan, memecahkan teka-teki membantu mengurangi stres. Permainan puzzle meningkatkan fungsi korteks prefrontal, yang berperan penting dalam fungsi kognitif seperti berpikir, mengambil keputusan, konsentrasi, dan memecahkan masalah. Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan oleh New England Journal of Medicine mengamati bagaimana pemecahan teka-teki memengaruhi orang dewasa berusia 62 hingga 80 tahun dengan gangguan kognitif ringan.

3. Menyanyi atau menari

Sebanyak 25 persen orang dalam jajak pendapat APA menyebutkan menyanyi dan menari sebagai aktivitas kreatif yang menghilangkan stres dan kecemasan. “Aktivitas seperti menyanyi dan menari bersifat transformasional karena memungkinkan kita untuk memproses berbagai emosi baik dengan menyediakan saluran yang aman untuk ekspresi mereka atau pelepasan mereka,” kata Gayle Berg, seorang psikolog berlisensi di Asosiasi Psikologi Negara Bagian New York dan pendiri Solusi Psikologis, berbasis di New York.

Selain itu, gerakan yang disinkronkan selama live music mengaktifkan memori dan persepsi. "Aktivitas fisik melepaskan endorfin alami, yang berfungsi untuk meningkatkan suasana hati dan membantu kita merasa baik," kata Berg.

4. Menggambar, melukis, atau memahat

Terapi non-verbal ini dapat berperan dalam meringankan gejala depresi dan kecemasan, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa 24 persen orang dalam jajak pendapat APA mencantumkan aktivitas sebagai cara menghilangkan stres. Menggambar, melukis, atau memahat dapat digunakan untuk mengekspresikan kecemasan, ketakutan, dan melampiaskan emosi negatif apa pun, terutama untuk anak-anak, menurut Liu.

5. Penulisan kreatif

Membuat jurnal adalah cara yang telah banyak digunakan dalam perawatan kesehatan mental karena suatu alasan. Menulis bisa menjadi terapi, terutama bila menggunakan bahasa puitis dan kreatif sebagai bentuk ekspresi, yang menyumbang 16 persen orang dalam jajak pendapat.

“Menulis dapat mencakup penulisan kreatif, puisi, jurnal, dan penulisan autobiografi,” kata Vaile Wright, direktur senior inovasi perawatan kesehatan Asosiasi Psikologi Amerika. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement