Rabu 02 Aug 2023 16:35 WIB

PMI Kota Sukabumi Siagakan Truk Tangki Air Antisipasi Kekeringan

PMI siap membantu menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Truk tangki air PMI.
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
(ILUSTRASI) Truk tangki air PMI.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat, turut bersiaga mengantisipasi potensi kekeringan dampak musim kemarau. PMI Kota Sukabumi menyiagakan truk tangki yang dapat digunakan untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.

Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Sukabumi Imran Whardhani mengatakan, PMI sudah melakukan pembahasan di tingkat pusat dan provinsi sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi dampak musim kemarau. Salah satu dampak yang diwaspadai adalah kekeringan atau warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Baca Juga

Menghadapi dampak kemarau itu, Imran mengatakan, PMI Kota Sukabumi menyiapkan truk tangki air bersih. Menurut dia, truk tangki tersebut siap digunakan jika ada permintaan darurat untuk menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang kesulitan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dan pihak PDAM untuk respons distribusi air bersih bila ada warga masyarakat yang membutuhkan,” kata Imran, Rabu (2/8/2023).

Imran mengatakan, PMI Kota Sukabumi sejauh ini belum mendapat laporan atau permintaan bantuan air bersih. Meski demikian, kata dia, potensi kekeringan atau kesulitan air bersih itu harus diantisipasi dan dipetakan. Dengan begitu, ketika ada kebutuhan, ia mengatakan, PMI Kota Sukabumi sudah siap merespons.

Menurut Imran, PMI Kota Sukabumi juga melakukan kampanye hemat air untuk mengantisipasi kekeringan, serta penyiapan sumber air dan pengaturan distribusinya.

“Koordinasi multipihak dalam penyiapan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air,” kata Imran.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ
Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia yaitu Harut dan Marut. Padahal keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir.” Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan, dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu.

(QS. Al-Baqarah ayat 102)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement