Rabu 02 Aug 2023 20:24 WIB

Ribuan Warga di Kabupaten Bogor Kesulitan Air Bersih, Bantuan Disalurkan

Tidak turunnya hujan membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penyaluran bantuan air bersih.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
(ILUSTRASI) Penyaluran bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sejumlah daerah di tiga kecamatan wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dilaporkan kesulitan mendapatkan air bersih. Merespons hal itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor sudah menyalurkan bantuan air bersih.

Pada awal Agustus ini dilaporkan pendistribusian 55 ribu liter air bersih ke sejumlah daerah di wilayah Kecamatan Jonggol, Cibungbulang, dan Jasinga.

Baca Juga

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman menjelaskan, pada Selasa (1/8/2023) disalurkan bantuan air bersih 25 ribu liter untuk lima kampung di Desa Weninggalih, Kecamatan Jonggol. Bantuan air bersih ditujukan untuk 635 kepala keluarga (KK) atau 2.150 jiwa.

“Dikarenakan tidak adanya curah hujan dalam satu minggu di wilayah tersebut, sehingga mengakibatkan krisis sumber mata air masyarakat. Masyarakat hanya mempunyai satu sumber air, yaitu dari curah hujan, serta warga kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya,” kata Asep, dalam keterangannya, Rabu (2/8/2023).

Menurut Asep, lima kampung di Desa Weninggalih masing-masing mendapat bantuan 5.000 liter air bersih. Bantuan air bersih disalurkan ke tangki-tangki air di kampung.

Asep mengatakan, bantuan air bersih itu berasal dari PDAM Tirta Kahuripan IPA Kujang, Jatinunggal, Jonggol. Untuk sementara, kata dia, di beberapa titik disiapkan air bersih untuk kebutuhan selama dua hari.

“Hampir seluruh wilayah Desa Weninggalih sangat membutuhkan pendistribusian air bersih karena sumber air di desa tersebut 90 persen berasal dari tampungan curah air hujan,” kata Asep.

BPBD Kabupaten Bogor juga menyalurkan bantuan 25 ribu liter air bersih ke Desa Sukamaju, Kecamatan Cibungbulang. Air bersih ditujukan untuk kebutuhan 486 KK atau 2.554 jiwa.

“Untuk sementara di beberapa kampung kebutuhan air bersih sudah terpenuhi. Ada beberapa wilayah lagi yang masih membutuhkan pendistribusian air bersih di desa tersebut,” ujar Asep.

Asep mengatakan, pihaknya juga menerima laporan dari kepala desa di Kecamatan Jasinga soal debit sumber mata air yang berkurang karena menurunnya intensitas hujan. Kondisi itu membuat warga di Kampung Kalong Liud kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kami salurkan 5.000 liter air bersih dari PDAM Kahuripan, Desa Cemplang, Kecamatan Cibungbulang, untuk 840 warga dari 270 KK di Kampung Kalong Liud,” kata Asep.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement