Kamis 03 Aug 2023 00:50 WIB

Erdogan Bujuk Putin Agar Rusia Ikut Lagi Kesepakatan Koridor Gandum

Erdogan menganggap kesepakatan koridor gandum sebagai jembatan perdamaian.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
A handout photo made available by TASS Host Photo Agency shows Russian President Vladimir Putin addressing a plenary session during the Second Summit
Foto: EPA-EFE/MIKHAIL TERESCHENKO / TASS HOST
A handout photo made available by TASS Host Photo Agency shows Russian President Vladimir Putin addressing a plenary session during the Second Summit

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negaranya akan melakukan upaya diplomasi intens untuk menghidupkan kembali kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Initiative (BSGI) yang melibatkan Rusia dan Ukraina. Moskow diketahui telah menolak memperpanjang masa aktif BSGI yang berakhir pada 18 Juli 2023 lalu.

Dilaporkan Anadolu Agency, dalam percakapannya dengan Putin, Erdogan menekankan pentingnya BSGI. Erdogan menganggap kesepakatan tersebut sebagai jembatan perdamaian. 

Baca Juga

Dia menambahkan, penangguhan BSGI dalam jangka panjang tidak akan menguntungkan siapa pun. Menurutnya, negara-negara berpenghasilan rendah yang membutuhkan pasokan gandum atau komoditas biji-bijian lainnya menjadi pihak paling terimbas.

Erdogan mengungkapkan, ketika BSGI diterapkan, harga biji-bijian turun 23 persen. Sejak BSGI tak lagi diperpanjang masa aktifnya, harga komoditas tersebut telah beranjak naik sebesar 15 persen. Menurut Direktorat Komunikasi Turki, Vladimir Putin telah setuju untuk berkunjung ke Ankara.

Sementara itu, menurut layanan pers Kremlin, dalam perbincangan dengan Erdogan, Putin menyampaikan kesiapan Rusia untuk berpartisipasi kembali dalam BSGI. Namun sebelum langkah itu diambil, Moskow menghendaki Barat memenuhi persyaratan-persyaratan yang tertuang dalam BSGI.

"Kesiapan untuk kembali ke perjanjian Istanbul (BSGI) telah dikonfirmasi, segera setelah Barat benar-benar memenuhi semua kewajiban terhadap Rusia yang terdaftar di dalamnya," kata Kremlin, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

Putin pun menyampaikan kepada Erdogan bahwa saat ini Rusia sedang mengerjakan opsi pengiriman biji-bijian yang layak, termasuk secara gratis, ke negara-negara membutuhkan. Dalam KTT Rusia-Afrika yang digelar di St Petersburg pekan lalu, Putin mengatakan akan mengirimkan hingga 50 ribu metrik ton komoditas biji-bijian gratis untuk enam negara Afrika paling membutuhkan.

“Saya telah mengatakan bahwa negara kami dapat menggantikan biji-bijian Ukraina, baik secara komersial maupun sebagai bantuan hibah, untuk negara-negara Afrika yang paling membutuhkan. Terlebih lagi karena kami mengharapkan rekor panen lainnya tahun ini,” kata Putin, Kamis (27/7/2023) lalu.

Putin pun menyebutkan negara-negara Afrika yang kemungkinan akan menerima komoditas biji-bijian Rusia secara gratis. “Dalam tiga hingga empat bulan ke depan, kami akan siap mengirim 25 hingga 50 ribu metrik ton biji-bijian secara gratis ke masing-masing Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Republik Afrika Tengah, dan Eritrea. Kami juga akan memberikan pengiriman gratis produk ini kepada konsumen,” ucapnya.

Putin turut menjelaskan tentang penerapan....

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement