REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo menyebutkan masa pemulangan jamaah haji terakhir atau 99 (94C) yang merupakan kloter sapu jagat asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dijadwalkan mendarat di Bandara Adi Soemamo Boyolali pada Kamis (3/8/2023).
"Pemulangan hari terakhir, jamaah haji gabungan asal Jateng dan DIY, dijadwalkan tiba di Bandara Adi Seomarmo di Boyolali pada pukul 18.10 WIB," kata Humas PPIH Debarkasi Solo Gentur Rama Indriyadi, di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Gentur menyampaikan, pada hari terakhir pemulangan haji Debarkasi Solo tersebut dijadwalkan ada tiga kloter yakni Kloter 93 asal Kabupaten Blora yang mendarat di Bandara Adi Soemarmo pukul 06.50 WIB, kemudian Kloter 94 gabungan asal Jawa Tengah dan DIY pada pukul 13.50 WIB dan terakhir Kloter 99 atau 94 C pada pukul 18.10 WIB.
Rombongan jamaah Kloter 99 atau 94C merupakan kloter sapu jagat atau terakhir haji asal Embarkasi Solo. Kloter sapu jagat ini, diharapkan seluruh jamaah haji asal Jateng dan DIY seluruhnya dapat dipulangkan ke Tanah Air.
PPIH Embarkasi Solo hingga Rabu, tercatat telah menerima kedatangan 94 kloter jamaah haji asal Jateng dan DIY dengan jumlah total 33.356 haji atau sekitar 94,6 persen dari 35.269 orang yang diberangkatkan ke Tanah Suci, tahun ini. Jadi di Makkah tersisa 1.790 haji dan yang meninggal dunia ada 123 haji.
PPIH Embarkasi Solo juga mencatat masih ada 14 haji asal Jateng dan DIY yang dirawat di RS Arab Saudi karena sakit, baik di Jedah, Makkah maupun Madinah.
"Kami berharap ke-14 haji yang sakit di Tanah Suci itu, bisa layak terbang dan dipulangkan dengan penerbangan terakhir atau kloter sapu jagat atau Kloter 99/94C.
Namun, kata dia, skenario tersebut perlu disiapkan apabila ke-14 haji memang belum layak terbang dan masih menjalani perawatan di RS Arab Saudi. Tentunya PPIH akan berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
Dijelaskan, seperti penyelenggaraan ibadah haji tahun sebelumnya, KJRI akan membentuk tim khusus untuk memberikan pelayanan dan perlindungan kepada haji yang masih sakit tertinggal di Arab Saudi tersebut.
Tim akan memantau kesehatan para haji dan menginformasikan perkembangan kesehatan haji itu ke seluruh embarkasi di Indonesia. Haji pada saat dinyatakan layak terbang akan dipulangkan ke Tanah Air dengan pesawat reguler.