Kamis 03 Aug 2023 01:48 WIB

Dapat Dukungan Sejumlah DPD Golkar, Prabowo: Alhamdulillah

Prabowo mengaku komunikasinya dengan Partai Golkar berjalan baik.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto seorang diri bersilaturahim ke kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie pada Selasa (2/5). Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Foto: Dok Partai Gerindra
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto seorang diri bersilaturahim ke kediaman Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie pada Selasa (2/5). Dalam pertemuan itu, turut hadir Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto merespons kabar ada sejumlah DPD Partai Golkar yang mendukung dirinya sebagai calon presiden Pilpres 2024. Prabowo bersyukur mendapatkan dukungan tersebut.

"Ya alhamdulillah," kata Prabowo kepada wartawan usai berkunjung ke Kantor DPP PSI di Jakarta Pusat, Rabu (2/8/2023).

Baca Juga

Ketika ditanya soal bagaimana komunikasi antara dirinya maupun partainya dengan DPP Partai Golkar terkait dukungan tersebut, Prabowo tak memberikan jawaban lugas. Dia hanya menyebut komunikasinya dengan Partai Golkar berjalan baik.

"Bagus, bagus, bagus, hubungan bagus," ujar Menteri Pertahanan RI itu.

Pada Ahad (30/7/2023), 38 ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) 1 Partai Golkar bertemu dengan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bali. Dalam pertemuan itu, sejumlah ketua DPD mendorong Airlangga untuk membawa partai berlogo pohon beringin itu mendukung Prabowo.

Ketua DPD 1 Kalimantan Barat Golkar, Maman Abdurahman mengatakan, sejumlah ketua DPD meminta Golkar berkoalisi dengan Gerindra. Mereka punya beberapa alasan mengapa ingin Golkar mendukung Prabowo.

Pertama, Prabowo pernah menjadi kader Golkar. Kedua, Golkar pernah berkoalisi dengan Gerindra. Ketiga, Prabowo kini punya elektabilitas tertinggi sebagai calon presiden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement