Kamis 03 Aug 2023 06:18 WIB

Diminati Presiden, Ini Makna Batik Indramayu Motif Sekar Niem dan Iwak Etong

Batik tulis complongan Indramayu diangkat pada agenda Gelar Batik Nusantara 2023.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Batik tulis complongan Indramayu.
Foto: Dok Humas Pemkab Indramayu
Batik tulis complongan Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Batik tulis complongan Indramayu dengan beragam motifnya ditampilkan pada Gelar Batik Nusantara (GBN) 2023, yang diselenggarakan di Senayan Park, Jakarta. Batik tulis complongan ini menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan ibu negara Iriana.

Saat menghadiri GBN, Rabu (2/8/2023), Presiden Jokowi bersama Iriana mengunjungi stan batik tulis complongan Indramayu. Setidaknya ada dua motif batik yang menarik perhatian presiden dan istrinya.

Baca Juga

“Pak Jokowi dan Ibu Iriana langsung tertarik dengan motif Sekar Niem dan Iwak Etong. Dua kain batik itu nilainya di bawah Rp 2 juta,” ujar Siti Ruminah Sudiono dari Batik Paoman Art, yang langsung melayani pembelian Presiden.

Sekar Niem dan Iwak Etong merupakan motif khas batik Kabupaten Indramayu yang dipengaruhi kehidupan dan budaya pesisir. 

Mengutip buku “Batik Indramayu, Pesona Batik Kota Mangga”, yang diterbitkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Indramayu, motif Sekar Niem menggambarkan tumbuh-tumbuhan berbunga, yang banyak ditemui di sekitar daerah pembatikan di Indramayu.

Berdaun kecil dan berbunga wangi, Sekar Niem biasa digunakan sebagai salah satu bunga dalam acara sakral atau sejenisnya. Beberapa orang meyakini motif batik tersebut bernilai luhur dan mengingatkan manusia bahwa hidup yang baik adalah hidup yang pada akhirnya dikenang karena harum namanya.

Adapun motif Iwak Etong menggambarkan bahwa Indramayu adalah daerah pesisir pantai utara (pantura) Jawa penghasil udang dan ikan. Motif itu menggambarkan aneka hasil laut, urang ayu atau udang yang besar, kepiting, cumi-cumi, dan aneka tumbuhan laut.

Etong, seperti bentuknya, merupakan ikan besar berdaging tebal dan biasa disajikan menjadi ikan bakar. Beberapa orang meyakini bahwa memakai motif itu akan mendatangkan kemakmuran bagi nelayan selama melaut. 

Siti Ruminah mengatakan, batik tulis complongan Indramayu ini istimewa karena dibuat dengan teknik melubangi atau mencomplong kain dengan jarum.

Dengan teknik pembuatannya itu, batik tulis complongan Indramayu disebut memiliki harga yang lebih mahal bila dibandingkan dengan batik lainnya. “Batik tulis complongan termahal harganya sekitar Rp 2,5 juta karena kualitasnya sangat bagus,” ujar Siti.

Bupati Indramayu Nina Agustina merasa bangga batik tulis complongan dijadikan ikon agenda GBN 2023. Bupati melihat momen GBN ini sebagai kesempatan berharga untuk menjadikan batik tulis complongan Indramayu semakin dikenal oleh masyarakat Indonesia maupun mancanegara. “Ini sangat luar biasa,” ujar Bupati, Selasa (1/8/2023).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement