Kamis 03 Aug 2023 12:40 WIB

Manajer Persebaya Ingin PT LIB Evaluasi Lagu Rasis Suporter di Stadion

LIB diminta mengevaluasi hal-hal seperti itu karena memang sudah ada regulasinya.

Suporter di Liga 1 Indonesia/ilustrasi.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Suporter di Liga 1 Indonesia/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Manajer Persebaya Surabaya Yahya Alkatiri menginginkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengevaluasi peraturan yang diterapkan untuk memberhentikan pertandingan sementara saat terdengar lagu-lagu rasis di dalam stadion. Permintaaan itu sebenarnya sudah ada dalam regulasi liga.

"Saat di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) kemarin, pada menit ke berapa itu saya sudah meminta pertandingan sementara untuk dihentikan, itu ancaman, karena ini belajar dari kejadian Kanjuruhan, kalau di kejadian Kanjuruhan waktu kami menjadi saksi di pengadilan, satu pertanyaan saya kenapa waktu ada chant-chant rasis masih dilanjutkan," ujar Yahya dalam keterangannya di Surabaya, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga

Menurut Yahya, seharusnya jika terdengar lagu-lagu rasis yang berkumandang di stadion secara regulasi itu bisa dihentikan sementara. "Saya sempat menanyakan, LIB ini hanya mau menyelenggarakan pertandingan sampai selesai atau mau faktor keamanannya juga didukung," katanya.

Yahya menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Direktur Operasional PT LIB terkait masalah petugasnya di lapangan yang tidak mengiyakan protes yang dirinya lakukan. "Saya sampaikan, kemarin petugas di lapangan ketika saya berbicara seperti itu, dia tidak mengiyakan dan itu beresiko," jelas dia.

Oleh karena itu, kata Yahya, pihaknya mengingatkan LIB untuk mengevaluasi hal-hal seperti itu karena memang sudah ada regulasinya dan lagu-lagu tersebut ada ancaman pembunuhan. "Di negara kita, ancaman itu ada pidananya," ucapnya.

Selain itu, lanjut Yahya, pihaknya meminta kepolisian atau yang berwenang untuk mengecek lagi kamera pengawas di Stadion GBK, suporter mana yang menjadi provokator saat pertandingan Persija Jakarta melawan Persebaya.

"Yang datang bukan hanya dari Surabaya sama Jakarta saja, ada yang lain. Saya minta pihak Polda Metro Jaya untuk memeriksa CCTV di Stadion GBK, tolong CCTV itu dibuka, siapa provokator-provokator yang ingin membuat sepak bola Indonesia rusak itu ditangkap," jelas Yahya.

Sebelumnya, klub yang berjuluk Bajol Ijo tersebut mengalami kekalahan saat melawat ke kandang Persija dengan skor 0-1, pada pertandingan Liga 1 yang dimainkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu (30/7/2023) malam.

Kemenangan kedua di musim ini bagi Persija membawanya naik ke posisi kelima di klasemen sementara dengan koleksi delapan poin. Sedangkan Persebaya tertahan di posisi ke-15 dengan koleksi lima poin.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement