REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengungkapkan solusi alternatif yang mengemuka terkait dengan bencana kekeringan dan kelaparan yang terjadi di sejumlah distrik di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Solusi itu berupa pembangunan lumbung pangan untuk persediaan makanan penduduk selama musim kemarau.
"Gambaran sementara kita akan membangun semacam lumbung pangan di Distrik Agandugume di dekat bandara. Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi pada bulan sebelum Mei kalau bisa sudah ada stok bahan pangan yang di-supply BNPB dan Kemensos. Sehingga pada saat terjadi bencana yang periodik ini otomatis bisa teratasi," kata Muhadjir dalam siaran pers, Kamis (3/8/2023).
Muhadjir menyampaikan, musim kemarau dan kekeringan di Kabupaten Puncak selalu terjadi periodik di pertengahan tahun mulai dari Mei, Juni, dan Juli. Dia menerangkan, setiap datangnya musim kering dan fenomena embun beku, akan berdampak pada gagal panen tanaman pangan serta kekurangan bahan makanan dan air bersih.
Solusi alternatif itu didapatkan dari hasil diskusi yang dia lakukan dengan kepala BNPB, bupati Kabupaten Puncak, dan pangdam Cendrawasih. Lebih lanjut, Muhadjir menyampaikan, rencana itu akan dilaporkan pada Presiden Joko Widodo dan akan dilakukan kajian yang lebih cermat sampai menjadi bagian antisipasi permanen dalam menghadapi fenomena periodik di Kabupaten Puncak.
"Akan kita diskusikan kepada Bapak Presiden, kita bentuk kajian yang lebih cermat lagi. Tapi, gambaran sementara kita akan membangun semacam lumbung pangan di Agandugume di dekat bandara yang posisinya strategis untuk bisa dijangkau tiga distrik itu," kata dia.
Kemudian, untuk merealisasilan rencana tersebut, keterbatasan pengangkutan logistik karena medan yang sulit dan kendala cuaca masih menjadi permasalahan. Untuk segi keamanan Bupati Puncak Wilem Wandik telah memberikan jaminan keamanan.
Muhadjir berharap kerja sama semua pihak untuk membantu kelancaran pengiriman bantuan logistik dari pemerintah. Karenanya dia berharap seluruh pihak bisa bahu membahu dan melancarkan proses penanganan musim kemarau di tiga distrik Kabupaten Puncak yang akan menyelamatkan nyawa masyarakat.
"Saya harapkan kerja sama di tempat ini betul-betul tidak ada gangguan di lapangan termasuk kita mengirim barang bantuan agar betul-betul sampai pada mereka yang membutuhkan," ujar dia.
Dia menyampaikan hal tersebut ketika menyerahkan bantuan simbolik pada warga Kabupaten Puncak, di Bandara Mozes Kilangin, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Rabu (2/8/2023). Pada kesempatan itu, Muhadjir menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) berupa dukungan logistik, peralatan untuk penanganan darurat bencana kelaparan di Kabupaten Puncak.
Rincian bantuan yang diberikan dalam kesempatan itu antara lain beras 50 ton, makanan siap saji 10.000 paket, rendang kemasan 3.000 paket, susu protein 3.000 paket, sembako 3.000 paket, tenda gulung 2.000 buah, selimut 10.000 buah, matras 2.000 buah, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 buah, pakaian dewasa 2.000 buah, tenda pengungsi empat unit, genset 20 unit, dan motor trail tiga unit.
Muhadjir menyampaikan, bantuan lainnya juga telah disalurkan oleh pihak kementerian Sosial, BNPB, dan TNI. Dia berharap seluruh pihak termasuk swasta bisa ikut membantu dalam penanganan bencana yang terjadi di Kabupaten Puncak.
"Kita harapkan bisa saling melengkapi bantuan dari TNI, Kemensos, BNPB dan pihak swasta seperti PT Freeport dan perusahaan swasta lainnya bisa berpartisipasi. Ini betul-betul untuk menyelamatkan saudara kita yang ada di tiga distrik agar terlepas dari bencana yang sangat tidak kita inginkan," jelas dia.