Kamis 03 Aug 2023 12:24 WIB

Jokowi Minta Pengoperasian LRT tak Terburu-buru

Jokowi meminta persiapan urusan keamanan dan keselamatan harus dilihat seluruhnya.

Rep: Dessy Suciati/ Red: Friska Yolandha
Presiden Jokowi menjajal LRT Jabodebek bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (3/8/2023).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Jokowi menjajal LRT Jabodebek bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kamis (3/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pengoperasian LRT Jabodebek tidak dilakukan tergesa-gesa. Yang terpenting kesiapan sistem keamanan dan keselamatan masyarakat harus diutamakan.

Hal ini disampaikan Jokowi usai menjajal LRT Jabodebek dari Stasiun Harjamukti hingga Stasiun Dukuh Atas. "Memang kita mau melihat kesiapan sistem urusan keamanan, urusan keselamatan harus dilihat betul, jadi tidak usah tergesa-gesa untuk segera dioperasikan," kata Jokowi di Stasiun LRT Dukuh Atas, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga

Jokowi juga berharap LRT yang dibangun ini bisa mengurangi kemacetan di sekitar Cibubur yang selama ini menjadi permasalahan di Jakarta. Meski demikian, ia menilai wajar jika pembangunan LRT yang pertama kalinya ini masih belum sempurna dan memerlukan perbaikan sistem, dan lain-lain.

"Kalau ada kekurangan masih ada yang perlu dikoreksi, masih ada yang perlu dievaluasi ya saya kira wajar. Jangan mengharapkan ini nanti operasi langsung semuanya sempurna. Nggak. Pasti ada perbaikan-perbaikan sistem, perbaikan perbaikan teknis dan lain-lainnya," jelasnya.

Nantinya pembangunan LRT ini akan dilanjutkan hingga Bogor, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Menurutnya, pembangunan LRT ini baru tahap pertama.

"Iya ini kan sekali lagi baru tahapan pertama, mestinya tidak hanya sampai di Cibubur tapi sampai di Bogor. Kemudian yang ke arah Bekasi juga sama, yang ke arah mungkin Depok, ke arah Tangerang, semuanya," ujar Jokowi.

Sedangkan terkait integrasi transportasi massal akan dipusatkan di Dukuh Atas yang nantinya menjadi titik pertemuan seluruh moda transportasi, baik MRT, LRT, KRL, kereta bandara, dan juga TransJakarta.

"Nanti titik ini di Dukuh Atas pertemuan semuanya. Di Dukuh Atas ini pertemuan MRT, pertemuan KRL, pertemuan kereta bandara, pertemuan LRT ada di sini. TransJakarta semuanya. Sehingga ini akan menjadi sebuah titik sentral bagi semua moda transportasi yang ada di Jakarta," kata Jokowi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement