Kamis 03 Aug 2023 13:31 WIB

Menko PMK: Pemuka Agama Punya Peran dalam Edukasi Pemenuhan Gizi Keluarga

Menko PMK ajak pendeta berikan pemahaman bahwa punya anak harus direncanakan

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko PMK Prof Muhadjir Effendy.
Foto: Republika.co.id
Menko PMK Prof Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menjumpai satu keluarga dengan 11 anak yang di antaranya mengalami stunting di Papua Tengah. Dia mengatakan, dengan banyaknya anak tersebut dikhawatirkan kebutuhan gizi masing-masing anak tidak bisa terpenuhi dengan baik dan anak terancam mengalami stunting.

“Menjadi tanggung jawab bagi pemerintah kampung dan pemuka agama setempat untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengaturan dan perencanaan jumlah anak dan pemenuhan gizi pada anak,” ujar Muhadjir di Kampung Mawokauw Jaya, Distrik Wania Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, berdasarkan siaran pers, Kamis (3/8/2023).

Dia menjelaskan, anak terlalu banyak dan terlalu dekat menjadi faktor risiko stunting karena keterbatasan kemampuan pengasuhan orang tua. Menurut dia, itu terjadi karena ketidaktahuan dan budaya dan perlu banyak diberi pemahaman. Peran pemerintah kampung dan pemuka agama menjadi penting di tengah masyarakat yang agamis di Indoneisa.

“Karena kita masyarakat yang agamis, menjadi tanggung jawab dari Pak Kepala Kampung dan Pak Pendeta untuk memberikan pemahaman bahwa punya anak harus direncanakan sesuai kemampuan keluarga dan perlu melahirkan generasi yang, sehat, kuat, dan cerdas sesuai ajaran agama," jelas dia.

Dalam kesempatan itu dia didampingi Kepala Kampung Mawokauw Jaya, Edison Rafra, serta jajaran dinkes dan dinsos Kabupaten Mimika. Lebih lanjut, menurut Muhadjir, untuk memberikan pemahaman dan penyadaran masyarakat mengenai pengaturan kelahiran, pemenuhan gizi, juga perlu peran dari para pendamping keluarga, juga tenaga kesehatan yang ada di kampung.

"Tugasnya dari pendamping keluarga kepala kampung memberikan semacam penyadaran bertapa pentingnya mengatur kelahiran dan menjaga gizi anak-anaknya agar nanti betul-betul menjadi anak yang sehat, kuat, cerdas," jelas dia.

Muhadjir juga meminta pihak dinas kesehatan kesehatan dan Puskesmas Kampung untuk memberikan bantuan pemberian makanan tambahan atau PMT berbahan pangan lokal yang kaya protein hewani untuk balita dan ibu hamil, serta sosialisasi, dan edukasi makanan sehat untuk anak.

Kemudian, untuk pihak kampung diminta supaya memberikan bantuan sosial dari dana desa bagi mereka yang memiliki banyak anak tetapi tidak bisa memenuhi kecukupan gizi anaknya dengan baik. "Aparat kampung harus memperhatikan masyarakatnya terutama dalam hal kesehatannya," jelas dia.

 Selain itu, dia juga meninjau Sekretariat Pokja Kampung KB Ketahanan Keluarga di kantor Kampung Mawokau Jaya, dia juga menyempatkan diri melakukan peninjauan dapur sehat stunting yang dikelola aparat Kampung Mawokauw Jaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement