REPUBLIKA.CO.ID, LISBON – Paus Fransiskus menemui secra privat korban pelecehan seksual yang dilakukan pemuka agama gereja, di Portugal. Ia mengkritik lamanya gereja Katolik merespons skandal tersebut, yang akhirnya menyebabkan rusaknya citra Katolik dan membuat jemaat pergi.
Ia melakukan ini pada hari pertama dari lima hari kunjungan ke Portugal terkait acara Catholic Church’s World Youth Day festival. Paus bertemu dengan 13 korban pelecehan seksual di Kedutaan Besar Vatikan di Lisbon, Rabu (2/8/2023) malam waktu setempat.
Vatikan menyatakan, pertemuan ini berlangsung dalam suasana bahwa Paus secara intens mendengarkan kisah para penyintas yang berlangsung selama satu jam lebih. Mereka didampingi pengurus gereja yang menangani program perlindungan anak.
Terkait kasus pelecehan seksual, uskup Portugal meminta bantuan pakar melakukan penelitian. Dalam laporannya Februari lalu, panel ini mengungkapkan pendeta dan personel gereja lainnya melakukan pelecehan terhadap 4.815 anak laki-laki dan perempuan sejak 1950.