Kamis 03 Aug 2023 17:43 WIB

Dialami Banyak Orang Dewasa, Apa Itu Kidult?

Selalu ada sisi anak-anak dalam jiwa orang dewasa.

Red: Natalia Endah Hapsari
Kidult bukan sekadar fenomena membeli barang anak-anak, tapi lebih jauh melibatkan perasaan keterikatan dengan produk yang telah mereka gunakan di masa kecilnya/ilustrasi.
Foto: Pexels
Kidult bukan sekadar fenomena membeli barang anak-anak, tapi lebih jauh melibatkan perasaan keterikatan dengan produk yang telah mereka gunakan di masa kecilnya/ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Apakah Anda orang dewasa yang masih menggemari film kartun semacam Doraemon, Upin Ipin, Crayon Shinchan, atau hobi mengoleksi mainan anak-anak dan memperoleh kesenangan saat memainkannya? Jika benar, Anda terdeteksi sebagai pengidap kidult.    

Penelitian di Institute of Cognitive Neuroscience di London menyatakan secara umum zona nyaman perkembangan kehidupan manusia itu ada pada masa kanak-kanak dan masa kanak-kanak itu identik dengan mainan.    

Baca Juga

Fenomena ini diperkenalkan oleh seorang psikolog Jim Ward-Nichols dari Steven Institute of Technology, New Jersey, Amerika Serikat. Kidult merupakan akronim dari kata kid dan adult.    

Meski populer pada medio 1980-an, namun sejumlah penelitian mengungkap bahwa fenomena kidult sebenarnya sudah ada sejak 1960-an, dengan indikasi banyaknya orang dewasa yang masih tinggal bersama orang tuanya atau "menolak untuk dewasa".