Kamis 03 Aug 2023 15:08 WIB

Seleksi Tilawatil Quran dan Hadis Sarana Menanamkan Nilai Luhur Alquran

Alquran dan Hadist tetap relevan sebagai tuntunan moral dan akhlak di era digital.

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi warga berdemonstrasi mengajak warga di dunia memuliakan Alquran.
Foto: EPA-EFE/SHAHZAIB AKBER
Ilustrasi warga berdemonstrasi mengajak warga di dunia memuliakan Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Pemerintah daerah memfasilitasi warganya untuk mendalami Alquran dan Hadits yang merupakan sumber ajaran Islam. Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan program khusus untuk menyeleksi kemampuan warga memahami keduanya.

Pemerintah Daerah Semarang misalkan, menyelenggarakan seleksi tilawatil Quran yang merupakan awalan untuk menemukan bibit generasi muda yang ahli Alquran. Makna penyelenggaraan Tilawatil Quran dan Hadist bukan sekedar ajang unjuk mengadu kemampuan (perlombaan). Yang tidak kalah penting dari penyelenggaraan Tilawatil Quran dan Hadist adalah mdia untuk menanamkan nilai- nilai luhur Alquran.

Baca Juga

hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati (Wabup) Semarang, H Basari saat membuka Seleksi Tilawatil Quran dan Hadits (STQH) di SMPN 1 Bringin, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (3/8).

Menurutnya, di era masyarakat global yang serba ‘mengandalkan’ teknologi digital, pergaulan dan interaksi sosial semakin menuntut semua pihak untuk membekali diri dengan tuntutan moral dan akhak yang baik.

Selaras dengan hal ini, Alquran dan hadis memiliki kandungan nilai- nilai moral dan akhlak yang mulia dan masih sangat relevan untuk dijadikan sebagai tuntunan sekaligus pegangan dalam kehidupan sehari- hari.

“Karena kandungan maupun isi dari Alquran serta hadist merupakan sumber pedoman hidup yang luas, dalam rangka ikhtiar untuk membangun pribadi yang berakhlak,” jelas wagub saat menyampaikan arahannya.

Maka, lanjut Basari, ia berharap agar kegiatan STQH ini bukan semata- mata menjadi ajang untuk berlomba serta unjuk kemampuan, namun yang lebihutama juga menjadi sarana untuk menanamkan nilai- nilai luhur Alquran dan hadist.

Selain itu juga menjadi sarana ‘perekat’ persatuan masyarakat yang ada di Kabupaten Semarang. “Sehingga juga mampu memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) daerah di era yang berkemajuan ini,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Semarang, H Nurudin menjelaskan STQH kali ini diikuti oleh 219 peserta perwakilan 19 kecamatan di Kabupaten Semarang.

Pada SPTQ Kabupaten Semarang yang diselenggarakan kali ini, para peserta tersebut akan berpartisipasi dan mengikuti berbagai cabang perlombaan, seperti cabang tilawah, tahfidz, tartil serta cabang hafalan hadist.

“Tujuan STQH adalah untuk memelihara dan menghayati nilai-nilai luhur Alquran dan Hadist Nabi Muhammad SAW,” jelas Nurudin yang juga Kepala Kantor Kementerian Agama (kemenag) Kabupaten Semarang ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement