Kamis 03 Aug 2023 17:00 WIB

Dua Penaklukan Penting Amru Bin Ash

Amru bin Ash adalah sahabat Nabi Muhammad.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Dua Penaklukkan Penting Amru bin Ash. Foto:   Sahabat Nabi (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Dua Penaklukkan Penting Amru bin Ash. Foto: Sahabat Nabi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada masa khulafaurrasyidin, terdapat seorang sahabat yang melakukan dua penaklukan penting dalam peradaban sejarah Islam. Beliau adalah Amru bin Ash.

Syafii Antonio dalam Ensiklopedia Peradaban Islam Kairo menjelaskan, pada masa Sayyidina Abu Bakar, Amru bin Ash turut berperan besar dalam memerangi orang-orang murtad. Sedangkan, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab, ia berhasil menaklukkan Palestina dan Mesir.

Baca Juga

Dua penaklukan itu merupakan penaklukkan yang penting. Penaklukan Palestina, misalnya, telah memberikan keamanan daerah pantai Suriah kepada kaum Muslimin. Adapun penaklukan Mesir adalah pintu gerbang Islam menuju Afrika Utara, Afrika Barat, dan Spanyol pada kemudian hari.

Siapa Amru bin Ash?

Amru bin Ash adalah seorang ahli retorika, cerdas dan berbakat, fasih dalam bicara, dan begitu dengan Rasulullah SAW. Bahkan, Rasulullah SAW pernah mengatakan, "Sesungguhnya Amru bin Ash adalah orang saleh dari suku Quraisy, sementara ahlul bait yang terbaik adalah Abu Abdillah, Ummu Abdillah, dan Abdullah."

Pada kesempatan yang lain, Rasulullah juga bersabda, "Dua orang dari keturunan Al Ash adalah orang beriman, yaitu Amru dan Hisyam" (HR Ahmad dan Al Hakim).

Kecerdasan dan keberanian Amru bin Ash menjadikan dirinya termasuk orang-orang pilihan Rasulullah SAW untuk memimpin perang. Pada suatu hari, Rasulullah memanggil Amru dan memerintahkan, "Ambillah pakaian dan pedangmu, lalu kembalilah kepadaku."

Setelah melaksanakan apa yang diperintahkan, Amu bin Ash kembali menghadap Rasulullah SAW. Beliau lalu berkata, "Sesungguhnya aku akan mengutusmu bersama semua pasukan. Semoga Allah memberikan keselamatan dan harta rampasan kepadamu dan aku senang jika engkau memperoleh kebaikan dari harta rampasan itu."

"Wahai Rasulullah, aku masuk Islam bukan karena harta, melainkan karena cinta kepada Islam dan ingin menjadi sahabat Rasulullah," kata Amru bin Ash.

Rasulullah lalu bersabda, "Sebaik-baik harta adalah yang dimiliki orang saleh."

Maka ketika Rasulullah mengirimkan ekspedisi militer (sariyyah) untuk penduduk Dzatu Salasil pada Jumadil Akhir tahun 8 Hijriyah, Nabi mengangkat Amru bin Ash sebagai panglima perangnya. Kemudian beliau pun mengangkat Amru bin Ash sebagai penguasa Oman hingga menjelang wafatnya beliau.

Membangun Palestina

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Amru bin Ash diberi kepercayaan untuk memimpin pembangunan negeri Palestina. Hal ini karena Khalifah Umar sangat mencintai Amru bin Ash dan mengenal betul akan kemampuan dan kecerdasannya.

Khalifah Umar kemudian menunjuk Amru bin Ash menjadi pemimpin Palestina. Amru bin Ash kemudian berhasil menaklukkan Qansarin; mendamaikan antara penduduk Halb (Habron), Manbaj, dan Antokia; dan memimpin umat Islam dalam Perang Yarmuk, ekspedisi penaklukan Damaskus, dan Perang Ajnadin.

Menaklukkan Mesir dengan damai

Amru bin Ash mempunyai cita-cita membebaskan negeri Mesir dari cengkeraman Romawi. Maka diutarakanlah niatnya itu kepada Khalifah Umar bin Khattab dan ia terus meyakinkan sang Khalifah untuk menyetujuinya.

Dari sanalah kemudian Khalifah Umar menyetujuinya dan mengangkatnya sebagai panglima ekspedisi pembebasan Mesir dari penjajahan bangsa Romawi.

Saat memasuki Mesir yang dikuasai Romawi, Amru bin Ash berusaha semaksimal mungkin agar penduduk Mesir, termasuk dari pemeluk Kristen Koptik, tidak terlibat dalam pertempuran.

Ia ingin agar pasukannya hanya berhadapan dengan pasukan Romawi. Untuk itu, Amru bin Ash mengatakan kepada para uskup besar Nasrani yang berpengaruh, "Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad membawa kebenaran dan menyampaikan kebenaran itu."

Sejarah kemudian mencatat bahwa penduduk Mesir telah dibebaskan dari kezaliman dan kekejaman Romawi. Seruan Islam yang disampaikan Amru bin Ash dengan penuh kedamaian kemudian disambut hangat oleh mereka. Penduduk Mesir pun berbondong-bondong masuk Islam.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement