REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) menyampaikan, realisasi penyaluran gas elpiji tiga kilogram telah mencapai 58 persen dari kuota yang ditetapkan pemerintah sebanyak delapan juta metrik ton (MT) pada tahun ini.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, mengatakan, proses penyaluran gas bersubsidi itu menjadi terus perhatian pemerintah. Pengawasan terus dilakukan sembari terus melakukan proses pendataan konsumen yang berhak oleh Pertamina.
Adapun pendataan dilakukan oleh pihak pangkalan, sejauh ini telah diperoleh data 6,7 juta konsumen yang berhak membeli elpiji melon karena masuk ke dalam kategori tidak mampu.
“Pemerintah sedang betul-betul mengawasi dan ini sudah dilakukan. Tujuan dari pengawasan ini adalah agar elpiji dengan harga murah ini bisa sampai ke masyarakat miskin,” kata Tutuka dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/8/2023).