Kamis 03 Aug 2023 15:56 WIB

Ingin Doa Dikabulkan Allah? Ini Caranya

Allah mengabulkan doa setiap hamba-Nya

Rep: Imas Damayanti/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi orang berdoa.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi orang berdoa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagi umat Islam, mengkonsumsi yang halal merupakan way of life yang bersumber dari syariat. Dan jangan sekali-kali mengkonsumsi yang tidak halal kalau tidak mau doanya sulit dikabulkan.

Dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, ia bercerita, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah itu baik dan Dia hanya menerima yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan orang beriman untuk mengerjakan sesuatu sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul. 

Baca Juga

Allah berfirman, "Wahai para Rasul, makanlah yang baik-baik, dan beramal sholehlah." Dan Dia juga berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari apa yang Kami rezekikan kepada kalian." Kemudian beliau menyebutkan ada seseorang melakukan perjalanan jauh dalam keadaan kusut dan berdebu. Ia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, "Ya Rabbku, Ya Rabbku..." Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kebutuhannya dipenuhi dari sesuatu yang haram. Jadi bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan." (HR Imam Muslim).

Imam Nawawi dalam Syarah Arbain Nawawiyah menjelaskan, kata "thayyib" adalah yang dibersihkan dari kekurangan-kekurangan dan keburukan-keburukan. Sehingga maknanya suci.

Ada pula yang mengatakan bahwa makna thayyib adalah pujian dan nama yang nikmat didengar bagi orang-orang yang mengenalnya. Allah itu baik kepada hamba-hamba-Nya karena memasukkan mereka ke surga dengan amal-amal sholeh.

Rasulullah SAW bersabda, "Dan Dia hanya menerima yang baik." Maksudnya, seseorang tidak boleh mendekatkan diri kepada Allah dengan sedekah dari harta yang haram. Makruh hukumnya bersedekah dengan makanan yang buruk seperti biji-bijian busuk dan berulat.

Demikian pula makruh hukumnya bersedekah dengan harta yang syubhat. Allah berfirman dalam Alquran Surat Al Baqarah ayat 267, "Wa la tayamammul khabitsa minhu tunfiqun." Yang artinya, "Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kau menafkahkan dari padanya."

Sebagaimana Allah SWT hanya berkenan menerima harta yang halal, Dia juga hanya mau menerima amal yang baik dan murni dari noda-noda pamrih ingin dilihat, atau dikagumi, atau didengar dari orang lain, atau mengkonsumsi sesuatu yang tidak halal.

Dalam sabda Rasulullah, "Jadi bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" Ini sebagai ungkapan bahwa mustahil doa orang seperti itu akan diterima Allah. Itulah sebabnya Allah memberi syarat kepada manusia kalau doanya ingin dikabulkan, maka makanan mereka harus yang halal.

Namun menurut pendapat yang shahih, bahwa hal itu bukan merupakan syarat. Nyatanya, Allah mengabulkan permintaan makhluk-Nya yang paling jahat, yaitu iblis. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 15, "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement