Kamis 03 Aug 2023 16:02 WIB

Wapres Minta KDEKS Bantu Penuhi 10 Juta Produk Bersertifikasi Halal

Terdapat empat sasaran fokus pengembangan industri syariah.

Wakil Presiden KH Maruf Amin bertolak menuju Tarakan, Kalimantan Utara untuk menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kaltara, Kamis (3/8/2023).
Foto: Dok. BPMI/Setwapres.
Wakil Presiden KH Maruf Amin bertolak menuju Tarakan, Kalimantan Utara untuk menghadiri pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kaltara, Kamis (3/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG SELOR -- Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma’ruf Amin meminta Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) Kalimantan Utara (Kaltara) membantu Pemerintah memenuhi target 10 juta produk bersertifikasi halal.

“Kita mau Indonesia jadi produsen halal terbesar sedunia di 2024,” kata Wapres KH Ma’ruf Amin, di Nunukan, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga

Di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Wapres Ma’ruf Amin beserta Hj Wury Ma’ruf Amin menyaksikan pengukuhan KDEKS Kalimantan Utara yang diketuai Gubernur Kaltara Zainal A Paliwang.

Wapres Ma’ruf Amin juga mengatakan pendeklarasian Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik sebagai Pulau Sadar Zakat patut menjadi awal komitmen untuk mengembangkan sektor keuangan syariah di Kaltara.

Wapres melanjutkan, sebagai sebuah konsep yang universal, ekonomi dan keuangan syariah tidak hanya diperuntukkan bagi umat Islam saja, tetapi juga dapat dimanfaatkan masyarakat umum dan beriringan dengan ekonomi konvensional.

“Dan ini juga terjadi di beberapa negara minoritas Muslim,” ujar Wapres Ma’ruf Amin.

Adapun Gubernur Kaltara menyambut hangat kunjungan kerja Wapres Ma’ruf Amin ke Kaltara dan momentum yang berharga ini hendaknya dimaknai oleh semua Pengurus KDEKS Provinsi Kaltara sebagai tanggung jawab yang tinggi dan amanah yang mulia.

Pemprov Kaltara bersama pemangku kepentingan terkait telah menginisiasi sejumlah pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Salah satunya program pelatihan dan sistem jaminan halal bagi UMKM sebagai bentuk komitmen kerja sama sertifikasi halal.

Terdapat empat sasaran fokus pengembangan industri syariah, yaitu pengembangan industri halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, pengembangan dan perluasan usaha syariah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement